INVENTORI DAN STRATEGI MITIGASI EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) CO2e INDUSTRI BESI DAN BAJA DI KABUPATEN TANGERANG
Bidang industri merupakan salah satu penyumbang emisi GRK
terpenting.Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada sistem iklim
global akibat langsung atau tidak langsung dari aktivitas manusia yang mengubah
komposisi atmosfer secara global dan variabilitas iklim yang teramati pada kurun
waktu yang dapat dibandingkan. Proses pemanasan yang terjadi di muka bumi
oleh gas rumah kaca dikenal dengan efek rumah kaca. Sumber-sumber emisi
utama adalah dilepaskannya gas rumah kaca dari proses-proses industri yang
secara kimiawi atau fisik melakukan transformasi suatu materi menjadi bentuk
lain. Industri menghasilkan emisi GRK dari tiga sektor, yaitu pembakaran bahan
bakar, proses industri dan penggunaan produk (IPPU) serta pengolahan limbah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah emisi GRK C02e dari industri
besi dan baja di Kabupaten Tangerang serta menganalisis strategi mitigasi
penurunan emisi dari ketiga sektor tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan
kualitatif dengan menghitung emisi GRK C02e dari industri besi dan baja serta
melakukan analisis kebijakan untuk menyusun strategi mitigasi penunman emisi
GRK C02e. Penelitian dilakukan pada 10 industri pembuatan baja kasar/crude
steel dan 5 industri pembuatan baja semi finished product di Kabupaten
Tangerang. Analisis kebijakan yang digunakan adalah metode Analitic Hierarchy
Process (AHP) untuk menentukan prioritas pada strategi mitigasi penurunan emisi
GRKC02e.
Emisi GRK dari penggunaan energi merupakan surnber terbesar emisi
GRK C02e industri besi dan baja.Berdasarkan hasil perhitungan emisi GRK
sektor penggunaan energi, proses produksi dan limbah cair, maka didapat estimasi
emisi GRK C02e Industri Besi dan Baja di Kabupaten Tangerang adalah
23.521.949,45 ton C02e.Kebijakan yang disarankan untuk mennrunkan emisi
GRK C02e industri besi dan baja berdasarkan hasil analisis adalah Fasilitasi dan
insentif pengembangan teknologi dengan bobot 0,495 untuk kriteria biaya
minimal, aplikatif dan ketuntasan menunmkan emisi GRK C02e. Strategi mitigasi
terhadap industri besi dan baja di Kabupaten Tangerang dapat dilakukan dengan
fasilitasi dan insentifpengembangan teknologi pada 5 opsi, yaitu : industri ramah
lingkungan, teknologi, sosial, kelembagaan dan regulasi.
No copy data
No other version available