KAJIAN PENERAPAN PRINSIP BERKELANJUTAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA BUDI DAYA AYAM BROILER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KAJIAN PENERAP AN PRINSIP BERKELANJUT AN DALAM
PENGEMBANGAN USAHA BUDI DA YA A YAM BROILER DI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
ABSTRAK
Usaha budidaya ayam broiler diminati oleh masyarakat karena
pemeliharaan cukup mudah, siklus produksi pendek, sehingga modal cepat
kembali, namun usaha ini tergolong usaha padat modal. Perkembangan
petemakan ayam broiler yang pesat di Kabupaten Gunungkidul pada beberapa
tahun terakhir juga diikuti dengan pengaduan masyarakat terkait dampak
pencemaran yang dapat mengancam keberlanjutannya Kajian penerapan prinsip
petemakan berkelanjutan meliputi aspek lingkungan, ekonomi dan sosiBl
dilakukan untuk mengetahui sejauhmana penerapannya oleh petemak serta faktorĀ
faktor yang mempengaruhi pengembangan budidaya ayam broiler berkelanjutan.
Petemak dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu skala dibawah 3.000
ekor dan skala diatas 3.000 ekor berdasarkan curahan tenaga kerja. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif yang ditunjang dengan metode
kuantitatif yang bersifat analisis deskriptif. Standar prinsip petemakan
berkelanjutan untuk aspek lingkungan dan sosial berdasarkan pedoman budidaya
ayam broiler yang baik (GFP) dan aspek ekonomi berdasarkan kelayakan usaha,
Hasil penelitian menunjukkan penerapan GFP yang meliputi kriteria sarana,
proses produksi, pelestarian lingkungan dan pengawasan untuk petemak skala
dibawah 3.000 ekor adalah 69,17% dan petemak skala diatas 3.000 ekor 71,65%
yang berarti dalam kategori baik. Secara ekonomi dari analisis kelayakan usaha
petemak skala dibawah 3.000 ekor memiliki pendapatan rata-rata per tahun Rp.
17.593.571,- , NPV 11.072.800, IRR 22,96% dan B/C rasio 1,053. Petemak l)kala
diatas 3.000 ekor pendapatan rata-rata per tahun Rp. 34.143.683,-, NPV
10.869.695, IRR 18,18% dan B/C rasio 1,052. Sehingga secara ekonomi usaha
budidaya ini layak untuk dikembangkan. Faktor penting lain yang mempengarubi
berkelanjutan usaha budidaya ayam broiler ini adalah adanya sistem kemitraan
inti plasma serta penerapan teknologi yang dapat mengurangi dampak
pencemaran. Tingginya toleransi masyarakat pedesaan juga memperkuat
keberlanjutan usaha ini. Peran pemerintah dalam pengawasan dan pengaturan
harus diperkuat untuk dapat menjamin keberlanjutan usaha budidaya ayam broiler
di Kabupaten Gunungkidul.
No copy data
No other version available