KAJIAN ETNOFARMAKOLOGI KAWASAN KARS CITATAH DI DESA GUNUNGMASIGIT, KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT
Kars Citatah, Jawa Barat mempunyai potensi lebih besar untuk
dieksploitasi sumber daya mineralnya dibandingkan kawasan kars di luar pulau
Jawa. Penambangan yang terjadi di kars Citatah dapat mengurangi
keanekaragaman hayati yang terdapat di kawasan ini termasuk tumbuhan obat.
Oleh karena itu diperlukan inventarisasi tumbuhan obat dan dokumentasi
pengetahuan lokal mengenai tumbuhan obat melalui kajian etnofarmakologi
dengan metode kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan masyarakat Desa Gunungmasigit tercatat 54 jenis tumbuhan
obat yang digunakan untuk menyembuhkan 28 jenis penyakit. Bagian tumbuhan
yang paling banyak digunakan adalah daun selain bunga, getah, kulit batang,
buah, air dalam buah, akar dan seluruh bagian tumbuhan. Pemeliharaan tumbuhan
obat yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menanam tumbuhan di
pekarangan maupun kebun dan pemanfaatan tumbuhan obat dilakukan ketika ada
anggota keluarga yang sakit dengan pemanenan bagian tumbuhan yang tidak
menggangu tumbuhnya tumbuhan tersebut. Tumbuhan obat yang dimanfaatkan
masyarakat saat ini berjumlah 57 jenis dengan nilai UV tertinggi pada tumbuhan
Singa depa. Pengetahuan lokal mengenai tumbuhan obat yang dimiliki masyarakat
Desa Gunungmasigit lebih dikuasai generasi tua dibandingkan remaja, lebih
dikuasai golongan laki-laki dibandingkan wanita sedangkan berdasarkan
pekerjaan tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang nyata.
No copy data
No other version available