PENGARUH PENGGUNAAN PELEMBUT PAKAIAN SEKALI BILAS TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN
Adanya produk pelembut pakaian sekali bilas di masyarakat bisa mengamankan
ketersediaan air secara kuantitas. Namun sumber daya air disamping perlu tersedia
dalam kuantitas yang memadai, juga harus memenuhi standar kualitas. Dalam
proses pembilasan zat aktif dari pelembut sekali bilas dapat bereaksi dengan zat
aktif dalam deterjen yang merupakan surfaktan anionik membentuk pasangan ion
netral yang mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda dari senyawa
penyusunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui toksisitas campuran
pelembut pakaian sekali bilas dan deterjen terhadap organisme air tawar,
mengetahui pengaruh campuran pelembut pakaian sekali bilas dan deterjen
terhadap kualitas air, dan mengetahui persepsi pengguna pelembut pakaian sekali
bilas mengenai pengaruh produk tersebut terhadap lingkungan perairan. Metode
yang digunakan adalah uji hayati statis untuk mengetahui toksisitas campuran
deterjen dan pelembut sekali bilas, pengujian BOD dan COD untuk mengetahui
pengaruh campuran pelembut pakaian sekali bilas terhadap kualitas air, dan
survey kepada masyarakat yang dilakukan dengan cara convinience sampling
untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai dampak positif dan negatif
penggunaan pelembut pakaian sekali bilas terhadap lingkungan perairan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa LCso -24 jam dan LCso -48 jam campuran deterjen
dan pelembut pakaian lebih besar daripada LCso deterjen dan pelembut pakaian
sekali bilas, yaitu sebesar 330,84 ± 23,57 ppm dan 110,38 ± 48,29 ppm. Pengujian
terhadap linear alkilbenzen sulfonat (LAS) yang merupakan bahan aktif deterjen
dan quartenary ammonium chloride (QAC) yang merupakan bahan aktif
pe1embut pakaian sekali bilas menunjukan bahwa LCso -24 jam dan LCso -48 jam
campuran LAS + QAC lebih besar dari senyawa penyusunnya, yaitu sebesar 2,8 ±
0,5 ppm dan 2,35 ± 0,5 ppm. Hal ini menandakan bahwa ada efek antagonis
dalam campuran kedua senyawa tersebut. Namun pengukuran BOD dan COD
terhadap kedua campuran tersebut menunjukkan bahwa nilainya lebih besar
daripada nilai BOD dan COD senyawa penyusunnya. Sebagian masyarakat tidak
mengetahui adanya dampak positif dan negatif penggunaan pelembut pakaian
sekali bilas terhadap lingkungan perairan, masyarakat yang mengetahui hanya
21 %, sisanya tidak mengetahui.
No copy data
No other version available