PENGARUH CBT TERHADAP PENINGKATAN QUALITY OF LIFE PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG TELAH MELAKUKAN OPERASI PENGANGKATAN PAYUDARA (MASTEKTOMI)
Kanker payudara merupakan tumor ganas pada payudara yang terjadi
karena kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sehingga
perkembangan sel-sel di dalam payudara menjadi abnormal. Adanya diagnosis
kanker payudara dan proses pengobatan yang harus dijalani, secara signifikan
memiliki pengaruh yang negatif terhadap quality of life penderita. Bagi seorang
penderita penyakit kronis, khususnya kanker payudara, optimalnya quality of life
akan sangat penting artinya. Quality of life yang optimal akan membawa dampak
positif, sehingga ia mampu menikmati hidupnya walaupun dalam keadaan sakit.
Berdasarkan WHOQOL-Group, quality of life didefinisikan sebagai persepsi
individu atas posisi mereka dalam kehidupannya, dalpam konteks sistem budaya
dan nilai di mana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan mereka,
harapan, dan standar serta perhatian mereka. Jadi, peningkatan quality of life
dalam penelitian ini dilakukan melalui perbaikan persepsi quality of life.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penggunaan teknik Cognitive Behavior Therapy (CBT) terhadap peningkatan
quality of life pada pasien penderita kanker payudara yang telah menjalani operasi
pengangkatan payudara (mastektomi). Desain penelitian yang digunakan adalah
quasi experimental, dengan jenis non-randomized pretest-posttest design. Data
diperoleh dari hasil kuesioner WHOQOL-BREF dan juga hasil interview serta
observasi. Data kuantitatif hasil kuesioner dianalisa dengan menggunakan analisa
deskriptif Sedangkan data kualitatif hasil wawancara maupun observasi dianalisis
dengan menggunakan teknik content analysis.
Berdasarkan analisa deskriptif dan kualitatif, diperoleh bahwa Cognitive
Behavior Therapy (CBT) dapat meningkatkan quality of life semua responden,
yaitu dengan memperbaiki persepsi dan intermediate beliefs mereka mengenai
kondisi dan penyakitnya, sehingga menimbulkan pemaknaan yang positif, dan
membuat mereka menyadari bahwa dirinya masih optimal serta dapat melakukan
banyak hal yang memuaskan. Pemberian CBT membuat ketiga responden dapat
menerima kenyataan bahwa peluang untuk sembuh dapat digantikan dengan
kemampuan mereka untuk memiliki kemampuan fisik dan mental secara optimal.
No copy data
No other version available