RANCANGAN PROGRAM INTERVENSI BEHAVIORAL FAMILY THERAPY PADA KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA MENDERITA SCHIZOPHRENIA
Utari Widiastuti. Rancangan Program Intervensi Behavioral Family Therapy
pada Keluarga yang Mempunyai Anggota Menderita Schizophrenia. Tujuan
penelitian ini adalah menyusun sebuah rancangan intervensi yang sesuai bagi
keluarga yang salah satu anggotanya menderita schizophrenia dalam rangka
mengembangkan proses adjustment yang sehat dan membantu proses percepatan
penyembuhan gangguan schizophrenia. Guna merancang suatu program
intervensi behavioral family therapy yang khas, sebelumnya dilakukan asesmen
untuk menjaring informasi tentang pengetahuan dan pemahaman keluarga tentang
gangguan schizophrenia; serta dampak gangguan schizophrenia bagi kehidupan
keluarga, dari perspektif masing-masing anggota keluarga.
Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah adjustment.
Aspek-aspek dalam dinamika adjustment yaitu motivasi (kebutuhan, motif fan
hasrat); stres, frustrasi, konflik; perasaan dan respon digunakan sebagai landasan
dalam menggali pengalaman keluarga merawat dan berinteraksi dengan penderita.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan self-report metods
melalui wawancara semi terstruktur dengan tipe pertanyaan open-ended, ditunjang
dengan observasi langsung terhadap respon masing-masing anggota keluarga dan
penderita selama proses wawancara. Subyek penelitian ini adalah 2 keluarga dari
penderita schizophrenia residual (Mang Gede dan Nona Rinn) yang diambil
berdasarkan convenience sampling. Data mentah yang diperoleh ditranskripsi,
kemudian dianalisa dan dimaknakan.
Hasil asesmen menunjukkan bahwa pemahaman keluarga tentang gangguan
schizophrenia -penyebab, riwayat gangguan, terapi dan pengobatan- masih belum
memadai. Pemahaman ini berdampak pada bagaimana keluarga memaknakan
gangguan schizophrenia dan memberikan respon-respon untuk menanggapi
perilaku atau gejala penderita sekaligus sebagai upaya menyesuaikan diri dengan
penderita schizophrenia beserta dampak yang ditimbulkannya. Keluarga
mengalami beban obyektif yaitu tugas menjaga, menolong, mengawasi juga
berkaitan dengan masalah finansial, dan juga beban subyektif meliputi
pengalaman emosi yang dihayati oleh keluarga selama berinteraksi dengan
penderita, misalnya tidak tenang, kesal, sedih, kecewa, susah, bingung, bosan,
tidak tahu berbuat apa. Rasa marah dan bersalah juga muncul, namun tidak secara
eksplisit di ungkapkan Pengalaman ernosi yang positif muncul juga hanya tidak
terlalu menonjol.
Data hasil asesmen digunakan untuk menyusun suatu rancangan intervensi dengan
pendekatan behavioralfamily therapy, dengan 3 area kegiatan yaitu psikoedukasi,
pelatihan komunikasi efektif dan pelatihan penyelesaian masalah. Metode yang
akan digunakan adalah kornbinasi antara Jiskusi interaktif dengan keluarga dan
pemberian buklet materi (educational handout). Buklet berisi materi
psikoedukasi, pelatihan komunikasi efektif dan pelatihan penyelesaian masalah
No copy data
No other version available