PROGRAM LATIHAN PERKUSI BAGI ANAK YANG MENGALAMI GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN (GPP)
Laila Qodariah. 190420060021. Program Latihan Perkusi bagi Anak yang Mengalami
Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).
Saat anak sudah memasuki kelas 3 sekolah dasar tuntutan belajar semakin tinggi sehingga
anak harus mampu berkonsentrasi dalam rentang waktu yang panjang. Namun disisi lain pada
anak-anak kelas 3 SDN X Bandung muncul keIuhan-keluhan dari guru kelas terkait dengan
kesulitan anak berkonsentrasi di kelas. Keluhan sulit konsentrasi ini merupakan gambaran dari
perilaku yang menunjukkan adanya gangguan pemusatan perhatian (GPP). Anak sekolah dasar
yang mengalami GPP/GPPH diperkirakan semakin meningkat setiap tahunnya. Treatment secara
psikologis bagi anak yang mengalami GPP penanganan utamanya ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam selective attention dan sustained attention pada tuntutan tugas tertentu
dimana pada pelaksanaannya dibutuhkan keterlibatan anak secara aktif untuk meningkatkan self
awareness terhadap perilakunya yang kurang efektif serta kesediaannya untuk merubah
perilakunya menjadi lebih efektif sesuai dengan tujuan. Pendekatan yang berdasarkan pemahaman
ini adalah pendekatan psikoedukasional yang selama dua dekade ini semakin berkembang.
Musik perkusi menyediakan ritme yang sangat jelas dan dinamis, sangat disukai anak
anak, dan mereka sangat antusias memainkannya, maka peneliti melihat musik perkusi dapat
dijadikan objek menarik untuk membantu anak yang mengalami GPP memfokuskan perhatiannya
dan berlatih mempertahankan perhatian saat memainkannya. Peneliti tertarik untuk merancang
suatu Program Latihan Perkusi melalui pendekatan psikoedukasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mempertahankan atensi bagi anak kelas 3 SD yang mengalami GPP.
Penyusunan Program Latihan Perkusi dilakukan dalam dua fase, yaitu Fase I (Fase
Perencanaan) dimaksudkan untuk proses asesmen kebutuhan dan perancangan Program Latihan
Perkusi. Kemudian Fase II (Fase Pengembangan) yaitu proses uji coba Program Latihan Perkusi
terhadap aspek penyusunan materi, alat penunjang Latihan, waktu, durasi, dan lama pelaksanaan,
pemilihan lokasi dan penataan ruangan latihan, proses evaluasi, dan alat ukur penelitian. Dari hasil
uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi terhadap Program Latihan Perkusi.
Rancangan penelitian dalam uji coba Program Latihan Perkusi ini adalah quasi
experimental dengan menggunakan desain simple interrupted time series untuk mengobservasi
peningkatan durasi atensi subjek pad a setting latihan perkusi dan setting belajar di kelas setelah
mengikuti Program Latihan Perkusi. Subjek dalam uji coba ini adalah 5 orang siswa kelas 3 SDN
X yang mengalami GPP. Pengukuran dilakukan menggunakan Panduan Observasi Durasi Atensi
yang telah diuji reliabilitasnya menggunakan cara inter-rater reliability dan diuji validitasnya
dengan cara content validity.
Hasil uji coba pada pengukuran durasi atensi di setting latihan perkusi dan belajar di kelas
pengujian statistiknya menggunakan t-test dependent group dengan (a) adalah 0.05, kriteria uji
one-tailed test, nilai t hitung (-), serta df = 4. Pengukuran pad a setting latihan perkusi diperoleh
hasil thitung = -5.200 dan t tabel = 2.132. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa It hitun) > tlabel. Maka
dapat disimpulkan Program Latihan Perkusi berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata durasi
atensi pad a subjek penelitian di setting latihan perkusi. Sedangkan pad a setting belajar di kelas,
diperoleh nilai thitung = -4.713 dan ttabel = 2.132. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa It hitungI >
ttabel. Dengan kata lain Program Latihan Perkusi berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata durasi
atensi pada subjek penelitian di setting belajar di kelas.
No copy data
No other version available