STUDI TENTANG KECERDASAN EMOSI SEBAGAI PREDIKTOR DARI PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA SUAMI ISTRI DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP
Pernikahan 5 tahun pertama membutuhkan penyesuaian pernikahan suami
dan istri terlebih pada pasangan dengan istri emerging adult (21-23 tahun). Salah
satu faktor yang memprediksi kemampuan penyesuaian pernikahan pada suami dan
istri adalah kecerdasan emosi yang dimiliki oleh suami dan istri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi dirinya dan pasangannya
dapat menjadi prediktor mampu tidaknya suami dalam penyesuaian pernikahan 5
tahun pertama pernikahannya serta apakah kecerdasan emosi dirinya dan
pasangannya dapat menjadi prediktor mampu tidaknya istri dalam penyesuaian
pernikahan 5 tahun pertama pernikahannya.
Responden dalam penelitian ini adalah pasangan dengan istri emerging
adult (21-23 tahun). Responden menjalani kehidupan pernikahan 5 tahun dan
berada dalam tahap perkembangan keluarga families with preschool children
(memilikj anak dengan rentang usia anak pertama 2,5-6 tahun). Jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 44 pasangan suami istri. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah non probability sample dengan tekhnik purposive sampling.
Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan cross-sectional design. Analisis
data yang digunakan adalah multiple regression dan analisis deskriptif yang pada
aplikasinya menggunakan bantuan program SPSS 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosi suami dan
pasangannya dapat menjadi prediktor mampu tidaknya suami dalam penyesuaian
pernikahan 5 tahun pertama pernikahannya. Kecerdasan emosi suami menjadi
prediktor terbaik yang menentukan mampu tidaknya suami dalam penyesuaian
pemikahannya. Sama halnya dengan istri, kecerdasan emosi istri dan pasangannya
dapat menjadi prediktor mampu tidaknya istri dalam penyesuaian pemikahan 5
tahun pertama pernikahannya. Kecerdasan emosi istri menjadi prediktor terbaik
yang menenmkan mampu tidaknya istri dalam penyesuaian pernikahannya.
Ditemukan juga bahwa kontribusi kecerdasan emosi dirinya dan pasangannya
sebesar 54,4% terhadap penyesuaian pernikahan istri, sedangkan kontribusi
kecerdasan emosi dirinya dan pasangannya hanya 20,4% terhadap penyesuaian
pemj!qJb~n suami, Hasil analisis data deskriptif menuniukkan bahwa mayoritas
suami maupun istri memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Hal tersebut
berkontribusi pada kemampuan penyesuaian pernikahan yang baik pada suami dan
istri 5 tahun pertama kehidupan pernikahannya.
No copy data
No other version available