INTERVENSI KECEMASAN SOSIAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN IMPLISIT Pengembangan Intervensi Kecemasan Sosial Menggunakan Approach Avoidance Task (AAT) Pada Remaja Tengah di Surakarta
INTERVENSI KECEMASAN SOSIAL MENGGUNAKAN
PENDEKA TAN IMPLISIT
Pengembangan Intervensi Kecemasan Sosial Menggunakan Approach
Avoidance Task (AAT) Pada Remaja Tengah di Surakarta
Risa Suryanti, S.Psi, Prof Dr. Wilis Srisayekti, Dra. Marisa F.Moeliono, M.Pd
Kecemasan sosial merupakan masalah psikologis yang banyak terjadi di
dunia, termasuk di Indonesia. Sekitar 23% orang Indonesia dilaporkan
mengalami kecemasan sosial tinggi dan data tersebut didominasi oleh remaja
tengah (Sasri, 2014). Remaja yang mempunyai kecemasan sosial beresiko
mengalami masalah jangka panjang dengan pendidikan, pekerjaan, relasi sosial,
dan menurunnya keterlibatan dalam masyarakat (Hofmann & Dibartolo, 2001).
Individu dengan kecemasan sosial mempunyai karakterstik khas yaitu adanya
bias atensi pada berbagai informasi yang dinilai mengancam. Adanya bias
negatif dalam interpretasi dan penilaian di situasi sosial merupakan disfungsi
proses kognisi yang paling menonjol pada individu dengan kecemasan sosial
(Foa, Franklin, & Kozak, 2001). Bias-bias proses informasi mempengaruhi
kehadiran, ingatan dan interpretasi informasi threat-relevant yang membawa
kepada bertahannya kecemasan (Hofmann & Dibartolo, 2001).
Wiers, Rinck, Kordts, Houben, & Strack (2010) menyebutkan bahwa bias
atensi dapat dimanipulasi dengan cara membentuk asosiasi baru melalui re
training individu untuk mendekati objek pemicu kecemasan. Remaja tengah
dengan kecemasan sosial diberikan intervensi implisit menggunakan re-training
Approach Avoidance Task (AAT). Tujuan dari intervensi adalah mendekatkan
ekspresi emosi senang untuk menurunkan kecemasan sosial.
Penelitian ini melibatkan 60 siswa yang mengalami kecemasan sosial.
berdasarkan skor LSAS. Desain penelitian yang digunakan adalah pre post
control group design. Hasil dari pre test dan post test dilakukan pengujian
menggunakan uji t-paired sample untuk mengetahui pengaruh intervensi melalui
re-training AAT. Hasil pre test dan post test AAT Approach Tendency Happy
menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan yang
signifikan antara nilai pre test dan post test (Sig = 0,039 < (l = 0,05, Ho ditolak).
Artinya intervensi melalui re-training AAT berpengaruh terhadap berkurangnya
bias atensi sehingga kecemasan sosial pada remaja tengah mengalami penurunan.
No copy data
No other version available