PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DAN TURIS DALAM Pengembangan Ekowisata : Studi Di Kawah Putih Indonesia Dan Toba Jepang
PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DAN TURIS DALAM
PENGEMBANGAN EKOWISATA
(Studi Kasus di Kawah Putih, Indonesia, dan Toba, Jepang)
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan 'pelaksanaan ekowisata yang dilakukan oleh
perusahaan milik negara di Indonesia, Perum Perhutani (PP), yang berlokasi di
Kawah Putih (KP) dan perusahaan swasta yang bergerak dalam kegiatan ekowisata di
Jepang, Kaito Yumin Club (KYC), yang terletak di Toba, dan kemudian meneliti
kontribusi ekowisata terhadap pelestarian alam melalui partisipasi masyarakat
setempat dan perilaku lingkungan turis. Penelitian ini berhipotesis bahwa konsep
yang berbeda dari ekowisata dapat diterapkan dalam operasi yang berbeda di setiap
negara. Dengan demikian, dua studi kasus ini digunakan untuk menggambarkan
strategi yang kontras pada partisipasi masyarakat setempat dan pembangunan
perilaku lingkungan turis sebagai dua bagian penting dalam prinsip-prinsip
ekowisata.
Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini didominasi oleh
penelitian kualitatif dan didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian
kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menentukan nilai ekowisata bagi
masyarakat setempat. Selain itu, metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui
perilaku lingkungan pengunjung dalam pengelolaan lingkungan hidup oleh survei
kuesioner.
Berdasarkan konsep ekowisata yang didefinisikan oleh pemerintah Indonesia,
keterlibatan masyarakat lokal dalam ekowisata Kawah Putih mengutamakan
peningkatan ekonomi masyarakat setempat melalui bisnis lokal sebagai penyedia
fasilitas wisata. Keindahan dan konservasi dukungan alam menjadi lebih penting
karena tanggung jawab langsung PP pada sumber daya alam KP. Di si si lain, kegiatan
ekowisata KYC di Toba cenderung mementingkan aktivasi lokal. Selain itu, sebagai
perusahaan swasta, KYC tidak memiliki tanggungjawab langsung untuk memberikan
alokasi dana pada Taman Nasional Iseshima. Oleh karena itu, dukungan finansial
untuk mendukung pelestarian alam dilakukan untuk kegiatan masyarakat setempat.
Meskipun PP dan KYC mengoperasikan pelaksanaan ekowisata yang
berbeda, hasil dari partisipasi turis menunjukkan hasil yang serupa. Kedua
pengunjung di KP dan Toba sepakat bahwa konservasi adalah penting, tetapi tidak
banyak dari mereka memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
konservasi lainnya (sumbangan dan kegiatan relawan).
No copy data
No other version available