IMPLIKATUR PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA INDONESIA LAWYERS CLUB: Kajian Sosiopragmatik
Disertasi ini berjudul "lmplikatur Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Wacana
Indonesia Lawyers Club": Kajian Sosiopragrnatik. Penelitian ini mengkaji
implikatur akibat pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. Data
penelitian ini diambil dari empat topik diskusi Indonesia Lawyers Club bertopik
korupsi mewakili topik tahun 2011, 2012, dan 2013, yakni (1) Korupsi Bebas
Pengadilan Bubar, (2) Catatan Hukum ILC "Menagih Janji KPK Baru", (3) Angie
Oh Angie, dan (4) Korupsi Meruyak, Negeri Sekarat. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori campuran (eklektik) yang bersumber dari para pakar
pragmatik dan sosiopragmatik, baik pakar pakar pragmatik dan sosiopragmatik
asing maupun pakar pakar pragmatik dan sosiopragmatik Indonesia. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mcnemukan implikatur pelanggaran
maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara berdasarkan tuturan di dalam
peristiwa tutur. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data
deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara menyimak youtube keempat topik
diskusi, mencatat semua tuturan, dan menyusunnya menjadi susunan dialog
berdasarkan peristiwa tutur. Sebelum menganalisis data, keempat topik yang
dijadikan objek penelitian dipilah menjadi beberapa peristiwa tutur. Teknik pilahan
itu berguna untuk mengamati pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi,
dan cara atau untuk setiap peristiwa tutur. Setiap tuturan yang melanggar maksim
dan tuturan tidak melanggar maksim prinsip kerja sama dicatat. Selanjutnya,
penulis menentukan implikatur pelanggaran maksim berdasarkan ciri setiap
pelanggaran maksim prinsip kerja sama. Berdasarkan analisis data didapati 37
implikatur pelanggaran prinsip kerja sama di dalam wacana korupsi Indonesia
Lawyers Club. Implikatur terpilah menjadi (1) Dua puluh empat implikatur
pelanggaran maksim kuantitas, (2) tiga implikatur pelanggaran maksim kualitas, (3)
empat implikatur pelanggaran maksim relevansi, dan (4) enam implikatur
pelanggaran maksim cara. Berdasarkan data, implikatur pelanggaran maksim
kuantitas mendominasi pelanggaran prinsip kerja sama.
No copy data
No other version available