PENGARUH EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TEBU RAKYAT TERHADAP KINERJA PENGUATAN MODAL USAHA KELOMPOK MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TEBU DI KABUPATEN CIREBON DAN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT
Kebijakan pengembangan tebu rakyat merupakan salah satu program Pemerintah
di bidang perkebunan yang bertujuan meningkatkan produktivitas gula untuk mendukung
swasembada gula nasional. Kebijakan ini telah dimulai Tahun 2003 melalui Proyek
Pengembangan Tebu pola bantuan sosial dengan pendekatan perguliran penguatan modal
usaha kelompok. Hasil evaluasi menunjukkan tidak efektif dalam menggali sumber
pembiayaan penguatan modal usaha ke\ompok tersebut. Hal ini disebabkan oleh
rendahnya produktivitas tebu akibat pengelolaan usaha pengembangan tebu yang tidak
menguntungkan disebabkan pendekatannya tidak konfrehensif hanya fokus di on farm.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya pengaruh evaluasi kebijakan
pengembangan tebu rakyat terhadap kinerja penguatan modal usaha ke\ompok melalui
peningkatan produktivitas tebu. Dengan metode penelitian campuran (mix method),
penelitian ini berusaha menjelaskan evaluasi kebijakan pengembangan tebu rakyat
dengan menggunakan Teori Evaluasi Kebijakan dari Bardach yang terdiri dari 4 (empat)
dimensi yaitu kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan finansial, kelayakan politik, dan
kelayakan administratif. Selain itu menjelaskan kinerja penguatan modal usaha
kelompok dengan menggunakan teori dari Abdul Basyid yang terdiri dari 5 (Iima)
dimensi yaitu peningkatan modal usaha, peningkatan produksi, perkembangan usaha,
kemandirian kelompok, dan pertumbuhan lembaga-Iembaga ekonomi pedesaan.
Dengan metode campuran, instrument penelitian berupa kuesioner disebarkan
kepada 335 orang responden dan wawancara kepada informan kunci yaitu para evaluator
dan pelaksana kebijakan pengembangan tebu rakyat diperoleh data kuantitatif dan diuji
dengan menggunakan Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dan hasil wawancara
secara kualitatif dideskripsikan dan diambil dimakna menjadi konsep baru sebagai salah
satu bahan untuk merumuskan kebijakan barn di masa yang akan datang. Hasil penelitian
menunjukkan besamya pengaruh evaluasi kebijakan pengembangan tebu rakyat terhadap
kinerja penguatan modal usaha kelompok di Kabupaten Cirebon dan Majalengka Provinsi
Jawa Barat ditentukan oleh peningkatan produktivitas tebu, dan didukung secara
signifikan oleh daya dukung administratif, di lain sisi dimensi kelayakan ekonomi dan
finansial sebagai salah satu dimensi evaluasi kebijakan yang mempunyai nilai koefisiensi
jalur yang paling rendah dibanding dimensi lainnya yaitu kelayakan teknis dan daya
dukung politis. Hal ini disebabkan biaya untukpelaksanaan pengembangan tebu tidak
sesuai dengan kebutuhan standar teknis yang ditentukan.
Konsep baru sebagai pengembangan Teori Bardach bahwa daya dukung politik
baik di tatanan legislatif (politis) maupun di tatanan eksekutif (birokrat) perlu dirumuskan
kebijakan peningkatan unit cost pengembangan tebu yang mempunyai kriteria layak
teknis dan mempunyai daya dukung adminitartif, dan tidak hanya fokus kepada
pemenuhan kebutuhan on farm tetapi perlu pemenuhan kebutuhan off farm berupa
prasarana dan sarana pengolahan tebu di pabrik gula agar hasil implementasinya
diperoleh produktivitas tebu yang menguntungkan dan sebagian keuntungannya dapat
bergulir menjadi penguatan modal usaha kelompok di Koperasi Petani Tebu Rakyat.
No copy data
No other version available