Analisis Tingkat Efisiensi Perguruan Tinggi Swasta Sebagai Sebuah learning Organization
Pennasalahan dalam penelitian ini didasarkan atas gap fenomena atau fakta, gap
penelitian sebelurnnya, dan gap teori. Gap fenomena atau fakta menunjukkan kondisi
kinerja dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kopertis III dilihat dari penelitian,
pengabdian masyarakat dan publikasi penulisan jlmiah. Gap penelitian dilihat dari teori
learning organization yang mengacu pada konsep dari Watkins and Marsick untuk
lembaga pendidikan tinggi. Yang terakhir, gap penelitian yang memandang variabel
learning organization sebagai variabellevel organisasi dan variabel kinerja dosen sebagai
variabel dari level individu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris dan menemukan kejelasan dari
fenomena diatas. Tujuan pertama, yaitu untuk melihat apakah PTS di kopertis III telah
merupakan sebuah learning organization. Kedua, untuk melihat apakah model learning
organization berlaku pada PTS kopertis Ill. Ketiga, untuk melihat apakah learning
organization belajar berada pada level yang berbeda dengan kinerja dosen, yaitu level
organisasi dan level individu. Keempat, untuk melihat bagaimana sebuah PTS sebagai
sebuah learning organization dapat memberikan pengaruh kepada kinerja dosen melalui
work engagement dan kompetensi. Dan yang terakhir adalah mengukur seberapa efisien
PTS-PTS yang ada di kopertis III sebagai sebuah learning organization dalam
meningkatkan kinerja dosen.
Desain penelitian adalah penelitian survey. Dimana metode analisa data menggunakan
deskriptif, verifikatif dan matematis. Deskriptif dengan menggunakan angka indeks,
verifikatif dengan regresi OLS dan Multi/evel mode ling dan matematis dengan Data
Envelopment Analysis.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari indikator learning organization, PTS di
Kopertis III belum merupakan learning organization, tetapi sedang berusaha menjadi
. sebuah learning organization. Dimana model learning organization dari Watkins dan
Marsick berlaku di PTS kopertis Ill. Selanjutnya terlihat bahwa organisasi pembelajar
. merupakan variabel pada level organisasi dan kinerja dosen adalah level individu, dimana
learning organization dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja dosen
baik secara langsung maupun melalui kompetensi. Dari hasil Data Envelopment Analysis
terlihat bahwa beberapa PTS di Kopertis III dapat menjadi benchmark dalam
menjalankan aktifitas learning organization untuk meningkatkan kinerja, yaitu
Universitas Gunadarma, Trisakti, STIK&K, dan STIE Achmad Dahlan.
Kebaruan penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan ukuran Learning
Organization dari Watkins dan Marsick yang membedakan Learning Organization ke
dalam dua variabel yaitu Learning Organization People Level dan Structure Level.
Penelitian ini membuktikan bahwa variabel Learning Organization merupakan variabel
perilaku organisasi yang memiliki level yang berbeda baik dari tingkatan teori maupun
unit analisis, setelah dihitung nilai lee nya. Sehingga pada penelitian selanjutnya
disarankan menggunakan dua unit alat analisis. Penelitian ini mencoba mengukur nilai
efisiesi relatif perguruan tinggi swasta sebagai sebuah Learning Organization.
No copy data
No other version available