BUDAYA ORGANISASI PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
Permasalahan dalarn penelitian ini adalah budaya organisasi pada rurnah
sakit dan puskesrnas belurn berdarnpak positif terhadap petugas dalarn pernberian
layanan kesehatan yang berkualitas sesuai tuntutan kebutuhan rnasyarakat di
Kabupaten Kepulauan Anarnbas. Kajian budaya organisasi rnenggunakan teori
Leebov and Scott (1994), rneliputi: visi rnanajernen dan kornitrnen, akuntabilitas,
pengukuran dan urnpan balik, pernecahan rnasalah dan perbaikan proses,
kornunikasi, pengernbangan dan pelatihan staf, keterlibatan dokter, penghargaan
dan pengakuan, keterlibatan staf dan pernberdayaan, dan pengingat dan
penyegaran.
Metode penelitian kualitatif dipilih untuk pengungkapan proses dan
interpretasi rnakna dengan pendekatan budaya organisasi, sehingga dapat
rnenjelaskan data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokurnen yang
berhubungan dengan penelitian. Penentuan informan dilakukan secara purpossive,
sesuai dengan keperluan dan tujuan penelitian, informan dibagi rnenjadi dua
kelornpok, yaitu petugas kesehatan dan rnasyarakat.
Ternuan penelitian rnenunjukkan, budaya organisasi pada rurnah sakit dan
puskesrnas belurn sesuai dengan teori Leebov and Scott, dapat dilihat dari:
petugas rnelayani pasien sebatas perintah dan kebiasaan, belurn rnerniliki uraian
tugas yang rnengakornodir kebutuhan pasien; petugas rnenjalankan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat seadanya, belurn dapat rnernenuhi
kebutuhan pasien; petugas belurn rnenunjukkan perilaku caring ketika pasien
rnenerirna layanan; informasi dari petugas yang tidak rnerniliki kornpetensi
rnenyebabkan pasien tidak percaya terhadap pelayanan yang akan diberikan;
pesien akan rnernilih petugas yang terarnpil, rarnah, dan sabar dibandingkan
pegawai baru; dokter hanya rnenjalankan standar prosedur penanganan rnedis,
belurn bersikap ernpati; kinerja pelayanan petugas rnenurun karena tidak diberikan
insentif; pelayanan pasien rnenjadi terganggu karena tidak tersedia dana; petugas
yang rnengalarni kejenuhan tidak diberikan pengingat dan penyegaran.
Kebijakan tentang penerapan SOP, 'pernberian insentif tenaga kesehatan,
dan pengernbangan kornpetensi bagi seluruh tenaga kesehatan, rnenjadi dasar bagi
perbaikan budaya organisasi untuk rnenghadirkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
No copy data
No other version available