KORELASI KADAR SERUM IFN-?, EKSPRESI DAN FUNGSI RESEPTOR IFN-?, DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU
ABSTRAK
Meskipun TuberkuloSis Paru (TB Paru) adalah penyakit menular tetapi tidak semua orang yang terpapar M tuberculosis akan menjadi sakit. Kerentanan seseorang terhadap infeksi tuberkulosis terutama ditentukan oleh sistim imunitas orang tersebut. Sistim imunitas yang paling berperan adalah imunitas seluler, yang dimotori sel-sel T-helper-1 CD4 dengan IFN-y sebagai mediator atau aktivator utamanya dan sel-sel mononuklear sebagai efektornya. Untuk dapat bekerja dengan efektif sistim imunitas seluler ini memerlukan kadar IFN-y dan reseptor IFN-y di sel-sel mononuklear yang bekerja optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi antara kadar serum IFN-y, ekspresi dan fungsi reseptor IFN¬y, dengan kejadian penyakit Tuberkulosis Paru.
Penelitian ini menggunakan metode observasi artalitik dengan rancangan potong silang yang membandingkan briar serum IFN-y, fungsi dan ekspresi reseptor IFN-y, pada pasien Tuberkulosis Paru BTA (+) dengan Pasangan Hidup Sehat, serta menganalisis Subjek penelitian diambil secara consecutive sampling dari pasien TB Para yang dirawat di RS Immanuel Bandung pada periode Juli 2009 sampai September 2010. Pemeriksaan darah rutin, sputum BTA, dan radiologi foto toraks dilakukan di RS Immanuel,Bandung. Pemeriksaan kadar serum IFN-y dengan tehnik ELISA, serta pemeriksaan ekspresi dan fungsi reseptor IFN-y dengan Flow Cytometry dikerjakan di laboratorium Stem Cell & Cancer Institute, Jakarta.
Nilai rerata kadar serum IFN-y pasien TB 363,15 g/dL tidak berbeda bermakna dibanding pasangan hidup sehat 358,7 g/dL (p3t,826). Path pasien TB nilai rerata ekspresi reseptor IFN-y sebesar 91%, lebih tinggi secara bermakna dari pasangan hidup sehat 86,98% (p=0,041). Hasil analisis fungsi reseptor IFN-y menunjukkan nilai rerata pasien TB sebesar 15,96% lebih rendah secara bermakna dibanding pasangan hidup sehat 28,09% (p=0,011). Penilaian korelasi antara kadar serum IFN-y, ekspresi dan fungsi reseptor IFN-y dengan kejadian TB Pam dilakukan dengan analisis korelasi point biserial dan Odd Ratio. Analisis tersebut mendapatkan satu-satunya variabel yang mempunyai korelasi bermakna dengan kejadian tuberkulosis paru adalah fungsi reseptor IFN-y yang rendah (p=0,026, OR 5,56).
Simpulan penelitian ini adalah pada pasien TB Pam ekspresi reseptor IFN¬y lebih tinggi dari pasangan hidup sehat, tetapi fungsi reseptor IFN-y lebih rendah dari pasangan hidup sehat. Fungsi reseptor IFN-y yang rendah ini secara statistik mempunyai korelasi bermakna dengan kejadian tuberkulosis part.
No copy data
No other version available