ADSORPSI DAN RESIDU PARAQUAT, SIFAT TANAH SERTA BOBOT KERING TANAMAN JAGUNG PADA BERBAGAI SUBGRUP TANAH AKIBAT PEMBERIAN AMELIORAN
Paraquat (l,1'-dimethyl-4,4'-bipyridylium dichloride) dikenal sebagai herbisida
yang sangat toksik dan pengunaannya cukup IU?S di kaIangan petani. Bahan ini
dapat diadsorpsi oleh koloid tanah dan dapat mencemari tanah clan air. PeneIitian
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tiga subgrup tanah berIainan ordo
mengadsorpsi paraquat, menemukan jenis amelioran yang paling baik dalam
menekan residu paraquat, serta mempeIajari pengaruhnya terhaclap bobot kering
tanaman jagung. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (1) survai Iapangan
dan deskripsi pedon pewakil tiga ordo tanah, (2) percobaan laboratorium, meliputi
(i) Uji adsorpsi maksimum paraquat pada tiga subgrup tanah berdasarkan
persamaan Langmuir, dan (ii) pengaruh jenis dan dosis ameIioran pada tiga
subgrup tanah terjenuhi paraquat terhadap adsorpsi, pH, dan daya hantar Iistrik,
dan (3) percobaan rumah kaca, untuk mengetahui pengaruh tiga jenis ameIioran
(zeoIit, arang aktif, bokasi jerami) dan tiga subgrup tanah tercemari paraquat
(pada titik jenuh dan 1% titikjenuh) terhadap residu paraquat, pH dan KTK tanah
serta bobot kering tanaman jagung (Zea mays L.). Hasil percobaan di laboratorium
menunjukkan bahwa lapisan atas Hapludand Tipik didominasi oleh mineral Iiat
haloisit dan sedikit amorf. Sedangkan Hapludult Tipik didominasi kaoIinit dan
sedikit smektit, selanjutnya Endoaquert Kromik didominasi smektit dan sedikit
kaolinit. Titik jenuh paraquat pada ketiga subgrup tanah tersebut masing-masing
sebesar 1,883 cmoI kg", 20,833 cmol kg-I, dan 9,346 cmol kg'. Jenis dan dosis
ameIioran masing-masing berpengaruh nyata terhadap adsorpsi paraquat, pH
tanah dan daya hantar Iistrik pada ketiga subgrup tanah, kecuali kapasitas adsorpsi
paraquat dan pH tidak dipengaruhi pada Hapludult Tipik. Arang aktif dosis 20%
media tanah mampu mengadsorpsi paraquat nyata lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan Iainnya pada HapIudand Tipik, sedangkan pada Endoaquert
Kromik, arang aktif memiliki pengaruh yang sama dengan zeolit, tetapi Iebih
tinggi dari jerami dan kontrol. Selanjutnya, pada Hapludult Tipik perIakuan,
bahan amelioran tidak berpengaruh terhadap adsorpsi paraquat, kecuali jika
dibandingkan dengan kontrol. Hasil percobaan rumah kaca menunjukkan bahwa
kombinasi subgrup tanah pada kondisi titik jenuh paraquat dengan ameIioran
menunjukkan tanaman jagung tidak dapat tumbuh. Pencemaran paraquat 1 % titik
jenuh pada ketiga subgrup tanah dengan pemberian amelioan, memperIihatkan
bahwa arang aktif memberi efek signifikan lebih baik terhadap penurunan residu
paraquat dan peningkatan KTK pada Endoaquert Kromik, clan hanya mampu
disamai oleh arang aktif dan bokasi jerami padi sampai 4 mst. Perubahan pH
tanah tidak berpengaruh terhadap adsorpsi dan residu paraquat di akhir vegetatif.
Efek ameliorasi lebih nyata pada Hapludult Tipik, dengan peningkatan bobot
kering tanaman sebesar 4,6 kali lebih tinggi dibandingkan tanpa ameIioran pada
subgrup tanah tersebut.
No copy data
No other version available