EVALUASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN STUDI PENGEMBANGAN BIOGAS DI TPST BANTARGEBANG KOTA BEKASI
Penelitian ini mengangkat masalah pengembangan energi terbarukan yang
masih belum berkembang dan dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan
energi nasional. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi yang dapat
menyempumakan kebijakan dengan mengeksplorasi kinerja kebijakan
pengembangan energi terbarukan biogas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) Bantargebang kota Bekasi. Evaluasi kinerja kebijakan dilakukan dengan
mengacu pada Dunn (1994) terkait kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan,
kesamaan, responsifitas dan ketepatan untuk mengevaluasi masalah penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif untuk menjawab
pertanyaan penelitian " Bagaimana kinerja kebijakan pengembangan energi
terbarukan dengan melihat pelaksanaan pengembangan biogas di TPST Bantar
Gebang kota Bekasi?", Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
secara mendalam beberapa informan dari unsur pemerintah pusat dan daerah serta
tokoh masyarakat, observasi lapangan dan studi kepustakaan.
Berdasarkan evaluasi dengan menilai kinerja kebijakan dilihat dari
efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsifitas dan ketepatan didapatkan
bahwa pengembangan energi terbarukan dengan merubah sampah kota menjadi
biogas di TPST Bantargebang belum mencapai tujuan yang diharapkan, hal ini
dikarenakan belum optimalnya manajemen pengelolaan sampah kota yang
dilakukan mulai dari pengurangan, penanganan dan pemanfaatan sampah kota
karena sementara ini pengelolaan sampah kota untuk energi terbarukan hanya
dilihat pada si si aspek teknologi saja sehingga perlu penguatan aspek-aspek yang
lain seperti regulasi, kelembagaan, pembiayaan dan sosial budaya masyarakat
sehingga penyelesaiannya dari hulu hingga hilir. Pembangunan infrastruktur
energi dan peningkatakan akses masyarakat akan mendorong tumbuhnya industri
energi sampah kota. Kondisi ini tentu saja perlu kesepahaman baik visi, misi dan
tujuan antar stakeholder untuk menyelesaikan masalah, sehingga dibutuhkan
kolaborasi stakeholder dalam pengembangan energi terbarukan dengan
pemanfaatan sampah kota di TPST Bantargebang kota Bekasi dengan
penyempumaan kebijakan yang ada agar hasil yang dicapai dapat optimal.
No copy data
No other version available