STRATEGI MARKETING POLITIK PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DALAM PEMENANGAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2012
Marketing politik merupakan salah satu strategi politik untuk memenangkan
persaingan dan kontestasi politik. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh PDI
Perjuangan dalam memenangkan pemilukada di enam kabupaten di Provinsi
Sulawesi Utara termasuk pemilukada Kabupaten Minahasa, dim ana marketing politik
PDI Perjuangan yang diterapkan telah menghasilkan suatu pola untuk merebut
kemenangan pada pemilukada melalui aktifitas terencana, terorganisir, terukur,
strategis dan taktis dalam mempengaruhi pilihan politik dan menjaring massa. Untuk
mendapatkan informasi bagaimana strategi marketing politik PDI Perjuangan pada
pemilukada di Kabupaten Minahasa, dalam studi ini peneliti mengelaborasi proses
menghasilkan produk politik, pendekatan push marketing, pull marketing, pass
marketing dalam menjual produk politik yang dihasilkan serta basis sosiologis yang
dieksploitasi dalam strategi marketing politik PDI Perjuangan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Untuk mendapatkan informasi data penelitian, penulis menggunakan
metode purposive sampling dalam menentukan key persons sebagai informan. Untuk
mendapatkan informasi data yang akurat, studi ini menggunakan metode yang
bersandar pada wawancara mendalam (in depth interview), dokumen tertulis.
Hasil studi ini menunjukan bahwa untuk menghasilkan produk politik (Calon,
visi, misi dan program) PDI Perjuangan melakukannya melalui dua pendekatan yaitu
melalui survey dan rekomendasi kader partai. Dalam pendekatan push marketing,
PDI Perjuangan memanfaatkan berbagai organisasi formal dan jaringan relawan yang
yang telah dihimpum dan diorganisir dengan baik sebagi jembatan untuk bertemu
langsung dengan pemilih. Melalui pendekatan pull marketing, PDI Perjuangan
melakukan konstruksi pencitraan partai dan calon dan permainan espektasi
kemenangan yang tinggi. Sedangkan melaui pendekatan pass marketing, PDI
Perjuangan memanfaatkan tokoh-tokoh berpengaruh (influencer) dan organisasi
organisasi simpatisan di luar partai untuk mempengaruhi pemilih. Selain itu
implementasi marketing politik PDI Perjuangan berpijak pada basis sosiologis dan
pola ekspresi kultural yaitu politik Mapalus di internal partai demi terwujudnya
produk politik yang marketable, dan didorong oleh mesin partai yang power full,
serta upaya meringankan biaya pasar politik yang hams ditanggung partai.
No copy data
No other version available