DIVERSITAS GENETIK DAN RESPONS KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L. DC) TERHADAP PEMANGKASAN REPRODUKTIF
Diversitas genetik suatu populasi memiliki arti penting baik bagi program
pengembangan tan am an melalui pemuliaan tanaman maupun bagi keseimbangan
ekosistem. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui po la diversitas genetik 51
aksesi kecipir dan respons kecipir terhadap pemangkasan reproduktif telah dilakukan
melalui tiga seri penelitian. Penelitian seri pertama yang bertujuan mengetahui pola
diversitas dan kekerabatan genetik berdasarkan karakter morfologi agronomi dan
kualitas biji, telah dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje selama dua musim tanam
mulai Juni 2009 s.d. September 2010. Percobaan lapangan disusun dalam rancangan
acak kelompok yang terdiri atas 51 aksesi kecipir sebagai taraf perlakuan dan diulang
dua kali. Variabel yang diamati adalah 33 karakter morfologi agronomi yang metode
pengukurannya mengacu pad a deskriptor kecipir dari IBPGR. Selain karakter
morfologi agronorni, diamati pula enam karakter kualitas biji Penelitian seri kedua
yang bertujuan mengetahui pola diversitas berdasarkan marka molekuler SSRs telah
dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanaman Faperta Unpad, mulai bulan September s.d.
Desember 2011. Penelitian seri ketiga yang bertujuan mengetahui respons kecipir
terhadap pemangkasan reproduktif pada dua musim tanam berbeda telah dilakukan di
Kebun Percobaan Ciparanje mulai November 2008 s.d. Februari 2010. Percobaan
disusun dalam rancangan petak terbagi yang diulang dua kali dengan tujuh aksesi
sebagai anak petak dan perlakuan pemangkasan sebagai petak utama. Variabel yang
diamati adalah hasil dan komponen hasil ubi kecipir. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis varians, analisis korelasi fenotipik dan genetik, Uji DNMRT ,
analisis komponen utama, analisis klaster, dan Uji Mantel. Hasil menunjukkan bahwa
terdapat diversitas genetik yang luas dari 51 aksesi kecipir berdasarkan karakter
morfologi agronomi, karakter kualitas hasil biji dan marka molekuler SSRs. Letak
geografis memiliki korelasi dengan beberapa karakter morfologi agronomi kecipir,
namun tidak berkorelasi dengan karakter kualitas hasil biji. Sebagian besar karakter
morfologi agronomi berkorelasi secara fenotipik dengan satu atau lebih karakter
lainnya kecuali karakter bobot 100 bij i dan lebar polong. Berbeda dengan korelasi
fenotipik, seluruh karakter berkorelasi genetik setidaknya dengan dua atau lebih
karakter lainnya. Selain itu, terdapat pula korelasi antara beberapa karakter morfologi
agronomi dengan karakter kualitas biji. Pada sisi lain, tidak terdapat korelasi antara
pola diversitas genetik yang diestimasi berdasarkan marka morfologi agronomi dan
berdasarkan marka molekuler SSRs. Hasil juga memperlihatkan bahwa terdapat
perbedaan respons aksesi kecipir terhadap pemangkasan reproduktif pada dua musim
tanam berbeda. Perbedaan tersebut terlihat pada karakter bobot ubi per tanaman dan
diameter ubi. Untuk karakter jumlah ubi, respons kecipir terhadap pemangkasan
. bergantung pada aksesinya tanpa bergantung pada musim tanam. Selain itu, untuk
. karakter bobot tunggal, terdapat perbedaan variasi aksesi antara kedua musim tanam.
No copy data
No other version available