PENGARUH KOMPETENSI LURAH TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah pemberdayaan masyarakat miskin
dalam wilayah pemerintaban kelurahan di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan
yang belum berhasil sesuai target, dan salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah
kompetensi Lurah. Selanjutnya dari pernyataan masalah tersebut, mendorong penulis
tertarik meneliti pengaruh kompetensi lurah terhadap pemberdayaan masyarakat
miskin, dengan pertanyaan penelitian seberapa besar pengaruh kompetensi Lurah
terhadap pemberdayaan masyarakat miskin.
Dalam penelitian ini digunakan desain kuantitatif dengan metode/teknik
penelitian explanatory survey, dengan penarikan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Uji validitas menggunakan korelasi pearson dan reliabilitas diuji
dengan split half method. Pengujian pengaruh kompetensi lurah terhadap
pemberdayaan masyarakat miskin, melalui analisis data dari hasil jawaban responden
(kuesioner), dengan menggunakan teknik analisa jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi Lurah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat miskin. Tingkat kompetensi Lurah
mempengaruhi keberhasilan pemberdayaan masyarakat miskin di Kabupaten Bone
Provinsi Sulawesi Selatan. Dimensi traits memiliki sumbangan pengaruh signifikan
dengan nilai yang terbesar terhadap pemberdayaan kepada masyarakat miskin.
kemudian disusul dengan dimensi knowledge, dimensi skill. dimensi self concept,
sedangkan dimensi motives memiliki sumbangan pengaruh signifikan dengan nilai
terkecil.
Konsep baru dalam penelitian ini adalah pemberdayaan sebagai fungsi
pemerintahan, tingkat keberhasilannya selain dipengaruhi oleh tingkat kompetensi
aparatur, juga dipengaruhi nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakat setempat.
Nilai budaya dimaksud dalam lokasi penelitian adalah nilai budaya "siri ' na pesse"
yang merupakan falsafah budaya masyarakat bugis Bone. Budaya "siri' na pesse"
merupakan ideologi masyarakat bugis, dimana kekuatan jiwa dapat teraktualkan
melalui penaklukkan jiwa atas tubuh. Nilai budaya "siri ' na pesse" melingkupi seluruh
aspek kehidupan masyarakat bugis, yang merupakan jati diri orang bugis. Nilai budaya
"siri na pesse" ini dianut oleh seluruh Lurah dan warga masyarakat Bugis Bone, dan
rnenjadi fenornena yang khas dalam hubungan interaksi antara pemerintah dan warga
masyarakat bugis. Dalarn kaitannya dengan pernberdayaan masyarakat rniskin, bahwa
falsafah, ideologi, ajaran dan nilai-nilai yang dianut rnasyarakat tu rut rnempengaruhi
. tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pernberdayaan rnasyarakat miskin dan
rnempengaruhi kompetensi aparatur pemerintahan di kabupaten Bone.
No copy data
No other version available