Text
VALUASI EKONOMI KAWASAN WISATA PANTAI SANTOLO DI KABUPATEN GARUT UNTUK MENYUSUN ARAHAN PERENCANAAN PENGELOLANYA
VALUASI EKONOMI KA WASAN WISATA PANTAI SANTOLO
DI KABUPATEN GARUT UNTUK MENYUSUN ARABAN
PERENCANAANPENGELOLAANNYA
ABSTRAK
Terdapat beberapa kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan di Kawasan
Wisata Pantai Santolo (KWPS), baik kegiatan ekstraksi sumber daya alam
maupun jasa wisata. Kedua aktivitas tersebut menghasilkan nilai ekonomi yang
mencerminkan nilai dan manfaat sumber daya alam dan lingkungan KWPS.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi berdasarkan nilai guna
langsung, guna tidak langsung dan nilai keberadaan KWPS. Hasil valuasi
digunakan untuk membuat arahan perencanaan pengelolaan yang diduga tepat
untuk KWPS. Penilaian ekonomi menjadi penting sebagai informasi strategis
yang digunakan pemangku kepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam pengelolaan KWPS secara menyeluruh.
Metode yang digunakan adalah met ode kuantitatif dan kualitatif. Metode
kuantitatif menggunakan Travel Cost untuk nilai guna langsung, Effect on
Production untuk nilai guna tidak langsung serta Contingent Valuation untuk nilai
keberadaan. Sedangkan arahan perencanaan pengelolaan KWPS dirumuskan
berdasarkan hasil valuasi lingkungan dan dianalisa secara deskripsi kualitatif.
Hasil penelitian diperoleh nilai wisata alam KWPS sebesar Rp
19.719.053.500,-/tahun, Rp 10.837.628.000,- masuk secara langsung ke KWPS,
sisanya pengunjung keluarkan dalam bentuk biaya perjalanan di luar KWPS. Nilai
guna langsung masyarakat berupa pendapatan hasil kegiatan ekstraksi sebesar Rp
24.387.984.421,-/tahun. Nilai guna tak langsung diterima masyarakat sebesar Rp
10.442.880.000, -/tahun. Nihil keberadaan bagi pengunjung sebesar Rp
12.256.207.353,-/tahun, masyarakat ekstraksi sebesar Rp 4.024.418.237,-/tahun
serta masyarakat jasa wisata sebesar Rp 4.284. 119.706,-/tahun.
Hasil penghitungan menunjukkan nilai ekonomi dari kegiatan wisata lebih
kecil dibandingkan nilai ekonomi dari kegiatan ekstraksi, namun prediksi kedepan
sampai tahun 2020, diduga meningkat menjadi Rp 28.109.993.280,-, sedangkan
nilai ekonomi dari kegiatan ekstraksi dianggap tetap. Kegiatan pengelolaan
lingkungan untuk wisata yang disinergikan dengan kegiatan ekstraksi ramah
lingkungan diduga potensial diterapkan di KWPS. Karena dapat memacu
keterlibatan masyarakat sekitar, dan meningkatkan pendapatannya. Arahan
perencanaan pengelolaan lingkungan KWPS meliputi: (a). Meningkatkan
pemahaman stakeholders tentang nilai ekonomi KWPS (b). Mensinergikan
kegiatan ekstraksi untuk mendukung kegiatan wisata (c). Memberdayakan
ekonomi masyarakat melalui peningkatkan peran serta dalam kegiatan wisata (d).
Meningkatkan jumlah pengunjung dengan memperhatikan daya dukung kawasan
(e). Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung tentang pentingnya
konservasi sumberdaya alam dan ekosistem kawasan dan (f). Menempatkan
pengelolaan lingkungan KWPS pada skala yang lebih luas.
No copy data
No other version available