STUDI PERGESERAN NILAI BUDAYA DAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM ACARA INFOTAINMENT TELEVISI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang terjadinya pergeseran
nilai budaya dan pergeseran etika komunikasi dalam acara infotainment di televisi
yang menunjukkan terjadinya perubahan hak proteksi atas privasi seseorang
menjadi ajang promosi pribadi, Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan paradigma kritis.
Pengumpulan data primer adalah dengan melakukan observasi atas
tayangan-tayangan acara infotainment di televisi dan melakukan wawancara dengan
para informan dari berbagai latar belakang yang relevan dengan riset ini. Data
sekunder diperoleh dari dokumentasi dan penelitian online. Analisisnya dilakukan
dengan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai budaya
dan etika komunikasi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pergeseran nilai
budaya terjadi karena: 1) Faktor utama adalah karena tiga unsur penyebab yaitu
teknologi atau rnedianya, sumber beritanya atau artisnya (personality), dan unsur
pekerja infotainmentnya. 2) Motif di balik maraknya tayangan infotainment yaitu
adagium uang dan kapitalisasi modal. 3) Cara media merekonstruksi realitas sosial
ke dalam acara infotainment menurut sudut pandang atau perspektif mereka sendiri.
4) Irfotainment merupakan salah satu ujung tombak dari budaya populer yang
memengaruhi gaya hidup masyarakat dan sebaliknya gaya hidup masyarakat telah
menjadi budaya pop. 5) Alasan popularitas dan ekonomi yang secara tidak sadar
mempertahankan sistem kapitalisme barn dengan menggunakan sistem rating. 6)
Adanya perubahan tata nilai dan worldview berimbas ke perubahan sikap dan
perilaku baik bagi para pesohor/artis, pekerja infotainment, dan masyarakat. 7)
Faktor kejenuhan atau kekesalan masyarakat konsumen terhadap acara infotainĀ
ment, karena terpaan infotainment yang terus menerus.
Pergeseran etika komunikasi dalam acara infotainment di televisi
disebabkan oleh beberapa faktor. 1) Privasi dan hak privasi warga negara pada
komunitas tertentu (para pesohor) telah diabaikan dan berubah menjadi ajang
promosi diri di layar televisi. Ada sifat narsis, eksibisionis dan oportunis di
kalangan para pesohor. 2) Gambar di televisi adalah "manipulated pictures" yang
dibuat Tim Produksi yang mempunyai kekuasaan atas apa yang akan disajikan
kepada penonton. Penyajian programnya low taste content dan sensasional dengan
target utama khalayak segmen SES C, D atau E, yang juga low level education dan
low income serta posisi tawamya lemah. 3) Terjadi perubahan makna etika
komunikasi bagi Tim Produksi acara infotainment. Tim Produksi infotainment
bermain di antara dua ranah, yaitu ranah pribadi dan ranah publik, maka sering
terjadi gesekan-gesekan dengan alasan tertentu. 4) Pergeseran etika komunikasi
dalam acara infotainment terjadi karena adanya pelanggaran atas etika, estetika,
norma dan logika. .
No copy data
No other version available