KOORDINASI ANTAR ORGANISASI DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Penelitian ini bermula dari belum sesuainya kinerja pembangunan
kepariwisataan di Kepulauan Bangka Belitung dengan potensi yang dimiliki yaitu,
masih rendahnya jumlah kunjungan wisatawan maneanegara, kontribusi sektor
pariwisata yang masih keeil terhadap PDRB, serta indikasi adanya masalah
dalam koordinasi antar organisasi yang terkait dengan kepariwisataan seperti
tumpang tindih pengguriaan kawasan, serta dukungan sektor industridan
perhubungan yang belum sinergi.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data
melalui wawancara, observasi dan diskusi mendalam dengan informan yang
berasal dari organisasi di tingkat provinsi yaitu organisasi pemerintahan,
organisasi swasta, serta LSM, masyarakat, dan wisatawan. Pengumpulan data
sekunder menggunakan studi dokumen. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan pendekatan metode analisis deskriptif serta melakukan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi antar organisasi dalam
pembangunan pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung belum berlangsung baik.
Hal tersebut karena belum sesuainya strategi koordinasi yang dilakukan dengan
karakter jaringan koordinasi antar organisasi yang ada. Dalam karakter jaringan
koordinasi, dari enam unsur jaringan yang diteliti memperlihatkan bahwa pada
unsur Interdependence pola ketergantungan yang ada ialah ketergantungan
sekuensial; pada unsur Size, ukuran yang ada ialah besar mendekati sangat besar;
sedangkan Struktur menggambarkan bentuk yang tidak terstruktur; unsur
Complexity berukuran sedang; serta unsur Otonomi yang ada juga sedang; untuk
unsur Misi masih bersifat rendah. Dalam bahasa lain dapat dikatakan bahwa
hanya pada Misi saja yang mendekati unsur jaringan yang mempermudah
koordinasi antar organisasi. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa strategi
koordinasi yang sesuai dengan karakter jaringan organisasi dipengaruhi pula oleh
kejelasan perencanaan, struktur organisasi, kualitas komunikasi, kualitas SDM,
serta adanya insentif baik yang bersifat materil maupun non materil.
No copy data
No other version available