Kewartawanan Investigatif di Indonesia
ABSTRAK
Septiawan Santana Kurnia. Kewartawanan Investigatif di Indonesia (Studi Kasus Kewartawanan Investigatif Tempo, Gatra, ANTV, RCTI, Antara, Tribune Borneo, dan VIVANews, ketika mencari sumber dan fakta berdasarkan pemahaman kewartawanan investigatif di Indonesia, praktik pencarian, dan perspektif pemberitaan), di bawah bimbingan Prof.Dr.Engkus Kuswarno, MS, sebagai Ketua Tim Promotor, Dr.Hj.Betty R.F.Sabur, MS, sebagai anggota tim, dan Dr.Eni Maryani, M.Si, sebagai anggota tim.
Tujuan penelitian ini mengonstruksi model kewartawanan investigatif ketika mencari dan memperspektif sumber dan fakta, dan pemahaman kewartawanan investigatif di keredaksian.
Subjek penelitian ini ialah wartawan Budi Setyarso (dalam berita "Pondok Bambu Rasa Istana", Tempo,), Asrori S.Kami (dalam berita "Ironi Pekan Harmoni antar-Iman", Gatra), Hanibal Wijayanta (dalam berita "Fakta Janggal Di Sekitar Tsauri", ANTV), Syaiful Anwar (dalam berita "Jalur TKI Ilegal", RCTI), FX Lilik Dwi Mardjianto (dalam berita "Siapa Dibalik Dokumen 15 Juli", Wartawan Kantor Berita Antara), Muhlis Suhaeri (dalam berita "The Lost Generartions", Harian Tribune Borneo), Wens Mangut (dalam berita "Dua Wajah Anas, VIVANews): yang menjadi key informan, dengan pemberitaan investigatif mereka sebagai objek penelitian.
Penelitian kualitatif ini memakai Studi Kasus, dalam jenis Desriptive Case Studies, dan telcnik Single Case - Multi Level Analysis. Data penelitian diambil dan pemberitaan ketujuh wartawan, dan wawancara mendalam. Metoda analisisnya ialah pattern-matching dan explanation-building, yang dikemukakan Robert.K.Yin (2003). Teknik pattern-matching (pola-penyamaan) digunakan untuk pemakaian proposisi literer kewartawanan investigatif sebagai penuntun menganalisis, bukan hendak menguji. Teknik explanation-building (membangun penjelasan) digunakan untuk membangun penjelasan aktifitas kewartawanan investigatif ketika mencari dan melaporkan sumber dan fakta.
Hasil penelitian menemukan Model Kewartawanan Investigatif Mencari dan Melaporkan Sumber (Model 4.2.4.), dan Model Kewartawanan Investigatif Mencari dan Melaporkan Fakta (Model 5.2.3.). Kedua Model tersebut menjelaskan bahwa pemahaman kewartawanan investigasi, di ruang keredaksian, dipengaruhi "kebijakan kewartawanan, kebijakan peliputan, kebijakan pemberitaan, kebijakan keredaksian, dan mekanisme keredaksian" yang ditetapkan medianya. Model pencarian sumber kewartawanan investigatif menunjukkan kegiatan praktik pencarian sumber yang berdasarkan "peliputan dan riset", serta cara melaporkan pemberitaan berdasarkan "penjelasan dan keseimbangan berita-. Model pencarian Fakta kewartawanan investigatif menunjukkan Praktik pencarian fakta yang berdarkan "reportase dan riset", serta cara melaporkan pemberitaan berdasarkan "keseimbangan berita dan penjelasan".
Kata kunci: Kewartawanan, Investigatif, Jurnalisme.
No copy data
No other version available