ANALISIS FRAMING MURRAY EDELMAN MENGENAI PENCITRAAN REALITAS SOSIAL INDONESIA DI MEDIA UTUSAN MALAYSIA
Kiki Zakiah, Analisis Framing Murray Edelman mengenai
Pencitraanrealitas sosial Indonesia di Media Massa Malaysia, dipromotori oleh H.
Deddy Mulyana,H.A. Djadja Saefullah, Hj. Neni Yulianita.
Penelitian ini berangkat dari banyaknya pemberitaan mengenai Indonesia
di media massa Malaysia. Pemberitaan relitas sosial Indonesia yang marak di
media massa Malaysia cenderung bersifat negatif, seperti tindak kriminalitas dan
pelanggaran sosial yang dilakukan warga negara Indonesia di Malaysia. Tiada hari
tanpa berita negatif ten tang Indonesia yang dimuat di media massa Malaysia.
Salah satunya adalah Harian Umum Utusan Malaysia yang merupakan surat kabar
yang paling tua yang ada di Malaysia. Utusan Malaysia adalah surat kabar serius
yang cenderung menjadi sumber informasi bagi kalangan birokrasi, politikus dan
masyarakat menengah ke atas.
Penelitian ini mengkaji bagaimana pencitraan realitas sosial Indonesia di
Media Utusan Malaysia, dilihat dari aspek katagorisasi, rubrikasi dan ideologi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
konstruksivisme dan teknik analisisnya model framing Murray Edelman.
Kerangka konseptual yang digunakan mengenai Isi Media, Realitas Sosial,
konsep Pamela J. Soemaker dan Step hen D Reese mengenai faktor yang
mempengaruhi kebijakan redaksi, dan konsep tentang ideologi.
Hasil penelitian menemukan konsep 1) katagorisasi berita atau tulisan
mengenai realitas sosial Indonesia di Media Utusan Malaysia berbeda karena
kultur budaya tempat wartawan melaporkan yang membuat frame berita menjadi
berbeda. Hal ini berimplikasi pada pencitraan Indonesia yang berbeda pula. 2)
Konsep rubrikasi media Utusan Malaysia mengenai realitas sosial Indonesia
dilakukan melalui pemilihan judul, pemilihan topik berita, pemilihan isi berita,
penempatan tulisan, dan pemilihan sumber berita. Rubrikasi dari segala sisi
terse but menggambarkan citra buruk tentang realitas sosial Indonesia, sehingga
menentukan dan mempengaruhi emosi khalayak terhadap Indonesia. 3) Ideologi
media Utusan Malaysia yang menjadi dasar dalam pemberitaan atau penulisan
mengenai realitas sosial Indonesia. Utusan Malaysia dengan kultur kuat untuk
mempertahankan nilai nilai yang mereka miliki danmenolak nilai nilai dari luar.
Utusan Malaysia terus berusaha menumbuhkan dan meneguhkan nilai nilai
tersebut dengan cara mencitrakan masyarakat dan pemerintah Malaysia secara
positip yang diekspresikan ke dalam kelompoknya dan yang diimajinasikan secara
sosial ke luar dengan merendahkan kelompok lain seperti Indonesia melalui
kehadiran Pekerja Asing Tanpa Izin (P A TI) dari Indonesia, sungguh suatu
ideologi konsensus.
No copy data
No other version available