RISIKO SISTEMATIS, LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM: ANOMALI PASAR MODAL, METODE NON KONDISIONAL DAN METODE KONDISIONAL
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil uji pengaruh risiko sistematis (beta), bid ask
spread, volume perdagangan dan frekuensi perdagangan terhadap return saham dengan adanya
anomali pasar modal dengan menggunakan metode non kondisional dan metode kondisional.
# Metode estimasi menggunakan Ordinary Least Square dan Weighted Least Square. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dan cross section selama tahun 2007
sampai dengan tahun 2014. Sub periode penelitian yang digunakan adalah keseluruhan periode,
periode harian (day of the week effect) dan periode bulanan (monthly effect). Teknik pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu 270 perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Penelitian ini tidak menemukan adanya anomali pasar modal day of the week effect dalam
pengaruh simultan risiko sistematis (beta), bid ask spread, volume perdagangan dan frekuensi
perdagangan terhadap return saham dengan menggunakan metode non kondisional dan metode
kondisional. Namun, terdapat anomali pasar modal monthly effect dalam pengaruh simultan
risiko sistematis (beta), bid ask spread, volume perdagangan dan frekuensi perdagangan terhadap
return saham dengan metode non kondisional. Risiko sistematis (beta) bukanlah satu-satunya
faktor yang dapat mempengaruhi return saham. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko
sistematis (beta) dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini
merupakan pengujian empiris pertama untuk menemukan pengaruh antara risiko sistematis (beta)
terhadap return saham dengan adanya variabel likuiditas dan anomali pasar modal (day of the
week effect dan monthly effect) dengan menggunakan metode non kondisional dan metode
kondisional.
No copy data
No other version available