KOMUNIKASI GENDER DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dalarn komunikasi
antara laki-laki dan perempuan berdasarkan peran sosial (komunikasi gender),
dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Salah satu permasalahan yang
mendasar adalah relasi dalam komunikasi gender yang tidak adil antara laki-laki
dan perempuan. Ada 3 persoalan yang dikaji dalam penelitian ini; (1) Sumber
nilai identitas gender; (2) Aktor institusionalisasi ideologi gender; (3) Perilaku
komunikasi gender verbal dan nonverbal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi kritis, untuk
menjelaskan komunikasi gender dalarn konteks pemberdayaan masyarakat Putat
Tanggulangin Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terlibat,
wawancara mendalarn dengan para penggerak pemberdayaan dan kader, tokoh
agama, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah des a, dan observasi terlibat
dengan dialog partisipatif, baik yang bersifat formal maupun informal serta
analisis dokumen. Beberapa teori pendukung penelitian ini adalah teori ideologi
dan teori feminis serta performa komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi gender dalam
pemberdayaan masyarakat Putat Tanggulangin Sidoarjo, didasari oleh ideologi
gender yang telah mereka terima mulai kecil dari para aktor kunci dalam
masyarakat. Ideologi gender yang menjadi tuntunan perilaku komunikasi
bersumber dari penafsiran ajaran agama, kebijakan pemerintah dan budaya lokal
masyarakat. Bias gender terjadi pada performa komunikasi, topik, dan perilaku
komunikasi verbal dan non verbal. Perempuan mengalami ketidak adilan gender
dalam bentuk; stereotipe, subordinasi, marginalisasi, beban berlebihan, dan
kekerasan verbal, melalui bahasa yang dipergunakan. Tradisi masyarakat Putat
yang religius, dengan berafiliasi pada organisasi masyarakat NU dan
Muhammadiyah, memberikan variasi perilaku kornunikasi gender verbal dan
nonverbal.
Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan kajian dalam perspektif
kritis tentang komunikasi gender dalam bidang lain. Seperti dalam bidang politik,
bisnis dan kesehatan. Etnografi kritis dalam komunikasi gender memperkaya
kajian komunikasi perspektif kritis. Untuk pemerintah, perlu melakukan
prakondisi masyarakat yang lebih setara gender, melalui tokoh kunci di
masyarakat.
No copy data
No other version available