Text
4411- Uji Sitotoksisitas Senyawa β-Sitosterol dan Turunannya Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7 Dengan Metode Prestoblue Assay (Lauren Pangestu; Yuni Elsa Hadisaputri, MBS.,Ph.D; Mutakin, M.Si., Ph.D)
Kanker payudara merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya abnormalitas proliferasi pada sel-sel payudara. Di Indonesia, jumlah kasusnya menempati urutan pertama diantara jenis kanker lainnya. Saat ini, beberapa obat kanker sudah tidak efektif karena adanya resistensi ataupun banyak menimbulkan efek samping yang merugikan. Maka, perlu dilakukan pencarian obat baru menggunakan senyawa yang lebih poten dan selektif terhadap sel kanker, misalnya menggunakan senyawa yang diisolasi dari alam yaitu β-sitosterol. Beta-sitosterol telah diketahui memiliki berbagai aktivitas farmakologis, serta disebutkan bahwa khasiat β-sitosterol dan turunannya dinilai cukup menjanjikan untuk menjadi obat antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik senyawa β-sitosterol dan turunannya yaitu, β-sitostenone dan β-sitosterol-d-glucoside terhadap sel kanker payudara. Penelitian dilakukan dengan menguji aktivitas sitotoksik dari setiap senyawa menggunakan metode Prestoblue assay. Hasil yang diperoleh yaitu senyawa β-sitostenone, β-sitosterol-d-glucoside, dan β-sitosterol memiliki IC50 berturut-turut sebesar 69,548 µg/mL, 152,870 µg/mL, dan 77,804 µg/mL terhadap lini sel kanker payudara MCF-7, serta 43,826 µg/mL, 465,430 µg/mL, dan 96,436 µg/mL terhadap lini sel epitel payudara MCF-10A. Berdasarkan hasil tersebut, β-sitosterol-d-glucoside memiliki aktivitas dan selektivitas yang cukup baik terhadap sel kanker payudara, yaitu memiliki aktivitas sitotoksik moderat terhadap sel MCF-7 dan sitotoksik lemah terhadap sel MCF-10A sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai antikanker.
Kata kunci: Sitotoksisitas, β-sitosterol, Kanker Payudara, Prestoblue Assay
No copy data
No other version available