Text
T275- Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antivirus Remdesivir dan Favipiravir Untuk Terapi Covid-19 di RSU Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung (R.A. Rogayah Effendy; Auliya A. Suwantika, Ph.D; Cherry Rahayu, M.KM)
Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang mengakibatkan mortalitas, morbiditas, dan biaya yang tinggi. Studi farmakoekonomi diperlukan untuk menganalisis pemilihan antivirus dengan mempertimbangkan biaya dan efektivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manakah nilai efektivitas biaya yang lebih tinggi antara antivirus remdesivir dan antivirus favipiravir dalam meningkatkan 1 nilai cycle treshold pada terapi Covid-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai efektivitas biaya berdasarkan perspektif rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) periode Maret–Desember 2020. Data biaya meliputi total biaya medis dari rumah sakit (biaya ruangan, biaya jasa dokter, biaya obat dan alat kesehatan/bahan medis habis pakai, biaya pemeriksaan, biaya tindakan, dan biaya rawat darurat).
Nilai efektivitas pada penelitian ini diukur dalam peningkatan nilai cycle threshold. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa remdesivir dapat meningkatkan 10,56 nilai cycle threshold, lebih tinggi dibandingkan favipiravir yang dapat meningkatkan 9,27 nilai cycle threshold. Berdasarkan hasil perhitungan Incremental Cost-effectiveness Ratio (ICER), didapatkan bahwa jika favipiravir digantikan oleh remdesivir maka akan membutuhkan biaya sebesar Rp 19.389.685 per peningkatan 1 nilai cycle threshold. Hasil uji sensitivitas menunjukkan biaya obat dan alat kesehatan/bahan medis habis pakai memiliki rentang yang paling panjang. Faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai ICER adalah biaya obat dan alat kesehatan/bahan medis habis pakai.
Kata kunci : antivirus, analisis efektivitas-biaya, Covid-19, ICER, nilai cycle threshold
No copy data
No other version available