Text
4382- Pengaruh Resistensi Sisplatin Pada Lini Sel Kanker Payudara MDA-MB-231 Terhadap Level Ekspresi PMEPAI, TG1F1, dan SNAIL (Paramitha Ayu Aidi; Riezki Amalia, M.S., Ph.D; Imam Adi Wicaksono, M.Si)
Kanker payudara menunjukan jumlah kasus baru kanker payudara sebanyak 68.858 dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa pada tahun 2022. Pengobatan kanker payudara salah satunya adalah agen kemoterapi sisplatin dengan mekanisme sebagai pengalkilasi DNA melalui pembentukan ikatan silang intra dan antaruntai DNA, menghambat pembentukan dan fungsi DNA, menghentikan replikasi DNA sehingga menyebabkan kerusakan DNA, dan mengaktivasi beberapa jalur sinyal tranduksi yang menyebabkan apoptosis atau kematian sel. Namun, berkembangnya resistensi sisplatin dapat menyebabkan pertumbuhan tumor tidak terkontrol. Untuk mengatasi hal ini, telah banyak dilakukan studi untuk mengetahui jalur pensinyalan resistensi obat antikanker. Salah satu jalur pensinyalan yang mempengaruhi pertumbuhan sel adalah transforming growth factor-β (TGF-β). Penelitian ini merupakan studi pendahuluan pengaruh resistensi sisplatin pada lini sel kanker payudara MDA-MB-231 terhadap level ekspresi gen TGIF1, PMEPA1, dan SNAIL yang berperan pada pensinyalan TGF-β. Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan bahwa sisplatin mengalami resistensi setelah pemaparan sisplatin IC90 selama empat siklus. Hasil RT-qPCR menunjukkan adanya kenaikan dan penurunan level ekspresi gen target sehingga jalur resistensi dapat terlihat dari adanya ekspresi gen target.
Kata kunci: Kanker payudara, sisplatin, resistensi, MDA-MB-231
No copy data
No other version available