Text
4366- Hubungan Antara Frekuensi Makan Sayur Dengan Tingkat Kebahagiaan Masyarakat Indonesia (Christine; Irma Melyani Puspitasari, Ph.D; Sofa Dewi Alfian, M.K.M., Ph.D)
Sayuran menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga pola makan yang baik dikarenakan sayur termasuk dalam sumber serat dan mikronutrien sehingga dapat mencegah risiko berbagai penyakit seperti jantung koroner, stroke, diabetes, serta risiko terjadinya obesitas. Tingkat konsumsi makan sayur dan buah yang rendah di Indonesia pun tergolong sangat tinggi yang mencapai angka 93.6%. Pola makan yang sehat meliputi diet sayur dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan seseorang yang dapat diukur indikator kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi makan sayur dengan tingkat kebahagiaan pada masyarakat Indonesia yang disesuaikan dengan faktor sosiodemografi. Data diperoleh dari data sekunder dengan pengambilan data berasal dari hasil survei individu pada Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang dilaksanakan RAND Labor and Population pada tahun 2014 di 24 provinsi di seluruh Indonesia. Data yang memenuhi kriteria inklusi diekstraksi kemudian dianalisi menggunakan analisis regresi logistik biner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat yang makan sayur 7 hari seminggu merasa lebih bahagia 1,463 kali lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang hanya makan sayur 1 hari dalam seminggu (aOR=1,463, p=0,000) diikuti dengan 4 hari seminggu (aOR=1,569, p=0,002) , 3 hari seminggu (aOR=1,402, p=0,001) dan 2 hari seminggu (aOR=1,254, p=0,027). Setelah disesuaikan dengan faktor karakteristik sosiodemografi, didapatkan hasil bahwa masyarakat dengan usia 15-29 tahun, perempuan, sudah menikah, dan memiliki pendidikan terakhir universitas mempengaruhi tingkat kebahagiaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi makan sayur setiap minggunya akan meningkatkan kebahagaan masyarakat di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh instansi kesehatan pusat maupun daerah sebagai sarana promosi dan edukasi kesehatan dalam peningkatkan frekuensi makan sayur di Indonesia.
Kata kunci: Frekuensi Makan Sayur, Tingkat Kebahagiaan, IFLS
No copy data
No other version available