Text
4289- Formulasi Granul Instan Kombinasi Ekstrak Pegagan, Jahe Merah, dan Temulawak Menggunakan Metode Granulasi Basah (Adinda Putri Lestari; Raden Bayu Indradi, M.Si; Dr. Sriwidodo, M.Si)
Di masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat perlu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, agar terhindar dari paparan virus Covid-19. Salah satu upaya untuk mencegah terpaparnya Covid-19, yaitu dengan menjaga imunitas tubuh. Imunitas tubuh dapat dipertahankan melalui aktivitas imunomodulator. Kemenkes RI merekomendasikan beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai imunomodulator, seperti pegagan, jahe merah, dan temulawak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan granul yang memenuhi persyaratan evaluasi granul yang baik dan memiliki rasa yang enak diterima oleh pengguna. Ekstrak dibuat melalui metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, dan sediaannya dibuat dengan metode granulasi basah yang terdiri dari 3 formula berbeda pada konsentrasi PVP sebagai bahan pengikat, dengan perbandingan F1:F2:F3 (2,5:3:3,5). Pengujian yang dilakukan terhadap ketiga formula meliputi uji laju alir, sudut diam, indeks kompresibilitas, laju alir, susut diam, waktu kecepatan terdispersilarut, susut pengeringan, uji hedonic ,k dan uji cemaran mikroba. Berdasarkan hasil penelitian, formula 1 memiliki laju alir sebesar 10,795 ± 0,995 g/s, sudut diam 28,577 ± 0,142o, nilai indeks kompresibilitas sebesar 8,321 ± 1,722% , laju alir 10,795 ± 0,995 g/s, sudut diam 28,577 ± 0,142o, kecepatan terdispersi 0,18 ± 0,008 g/s, dan susut pengeringan 4,619 ± 0,379. Selain itu, formula 1 menjadi sediaan yang paling disukai oleh responden dari segi rasa berdasarkan hasil uji hedonik. Berdasarkan uji cemaran mikroba ALT Angka Lempeng Total didapatkan hasil sebesar 2.905 cfu/g dan AKK Angka Kapang Khamir sebesar 983 cfu/g, hal tersebut menunjukan keduanya memenuhi batas cemaran mikroba yang ditetapkan BPOM.
Kata Kunci: Granul instan, imunomodulator, pegagan, jahe merah, temulawak
No copy data
No other version available