Text
D016- Pengembangan dan Implementasi Diabetes Self-Managemen Education (DSME) Dengan Kolaborasi Dokter, Apoteker dan Perawat Melalui Aplikasi mHealth Terhadap Self-Efficacy, HbA1c dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (Lusy Noviani; Prof. Dr. Anas Subarnas, MSc; Prof. Dr. Ajeng Diantini, MS)
International Diabetes Federation (IDF) memprediksi 6,2% atau 10,6 juta penduduk Indonesia telah didiagnosis diabetes melitus (DM) pada Mei 2020 dan menjadikan Indonesia sebagai negara penderita DM terbesar ketujuh di dunia. Edukasi terstruktur untuk meningkatkan manajemen perawatan DM telah terbukti efektif membantu pasien. Namun sayangnya, keterbatasan waktu telah membuat konseling berjalan tidak optimal. Disisi lain, penggunaan teknologi saat ini merupakan peluang yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan pasien akan kemampuannya dalam menangani penyakit kronis yang kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh keterlibatan dokter, apoteker dan perawat melalui aplikasi 'Sahabat Diabetes' pada self-efficacy, HbA1c, dan kualitas hidup pasien melalui pengembangan dan implementasi Aplikasi mHealth berbasis diabetes self-management education (DSME) Studi uji coba terkontrol secara acak dirancang untuk melibatkan dua kelompok [intervensi mHealth (n = 30) dan kelompok kontrol/perawatan biasa (n= 30)] dengan prosedur pra dan pasca tes. Partisipannya adalah pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di RS Atma Jaya (Jakarta, Indonesia) dari Desember 2019 hingga Februari 2020. Partisipan dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 dengan HbA1c yang tidak terkontrol (> 7) yang direkrut dari Desember 2019 hingga Februari 2020. Pasien yang menerima intervensi DSME via aplikasi mHealth dikomparasi dengan kelompok kontrol yang menerima konseling konvensional selama 3 bulan. DSME diukur dengan pengukuran pre dan post HbA1c, Diabetes Self-Efficacy Questionnaire (DSEQ), dan kuesioner EQ-5D-3L, signifikansi ditetapkan ke P
No copy data
No other version available