Text
4183- Pengaruh Penyimpanan Terhadap Stabilitas 99mTc Sestamibi Pada Sestamibi Difraksinasi (Hikmah Presa Astuti; Prof. Muchtaridi, Ph.D., M.Si; Dr. N. Elly Rosilawati, M.H.Kes., M.Farm)
Fraksinasi telah dilaporkan dalam penelitian sebelumnya sebagai upaya penghematan biaya penyiapan radioaktif. Fraksinasi dilakukan dengan merekonstruksi kit dengan larutan saline dan membaginya menjadi beberapa fraksi, kemudian disimpan pada suhu rendah dan ditandai jika diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemurnian dan stabilitas kit sestamibi difraksinasi selama empat minggu penyimpanan. Fraksinasi dilakukan dengan cara melarutkan kit sestamibi dengan 5 mL larutan salin, 1 ml alikuot dari larutan yang dihasilkan dimasukkan kedalam vial vakum dalam kondisi aseptic. Vial-vial tersebut kemudian disimpan pada -20°C. 99mTc-sestamibi dibuat dengan menambahkan 50 mCi 99mTcO4- ke dalam kit difraksinasi, diikuti dengan pemanasan pada 100°C selama 12 menit pada minggu ke 0, 1, 3, dan 4 setelah fraksinasi. Kemurnian radiokimia dari masing-masing vial ditentukan dengan menggunakan pelat KLT silica gel 60 F254 yang dikembangkan dalam etanol absolut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada minggu ke-0, 1, 3, dan 4, 99mTc-sestamibi memenuhi syarat kemurnian radiokimia dengan persen kemurnian senilai 100±0,0%. Sestamibi difraksinasi yang ditandai dengan 99mTc menunjukkan hasil yang stabil sampai jam ke 6 setelah penandaan, dengan nilai kemurnian 100±0,0%. Dinyatakan stabil karena memiliki kemurnian ≥ 94% selama 6 jam setelah penandaan dan 99mTc-sestamibi dinyatakan aman digunakan selama prosedur SPM.
Kata kunci: Fraksinasi, 99mTc-sestamibi, 99mTcO4-, Kemurnian Radiokimia, Stabilitas
No copy data
No other version available