Text
4153- Perbandingan Tiga Metode Ekstraksi Alopurinol Pada Jamu Asam Urat Dengan Kuantifikasi Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Raspati Dewi Mulyaningsih; Dr. Rimadani Pratiwi, M.Si; Dr. Nyi Mekar Saptarini, M.Si)
Jamu merupakan obat tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan Public Warning yang diterbitkan BPOM RI, sejumlah produk jamu terbukti mengandung bahan kimia obat yang dapat membahayakan konsumen, salah satunya alopurinol. Beberapa metode telah berhasil mengekstraksi alopurinol dari jamu untuk tujuan analisis, diantarnya dengan metode pelarutan dan penyaringan, ekstraksi cair-cair, dan SPE-MCX. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari dan menentukan efektivitas ekstraksi alopurinol pada jamu asam urat dari ketiga metode berdasarkan parameter akurasi dan presisi. Metode pelarutan dan penyaringan dilakukan dengan pelarut NaOH dan HCl, ekstraksi cair-cair dengan pelarut metanol, HCl, dan etil asetat, serta SPE-MCX dengan pelarut elusi NH4OH. Hasil menunjukkan bahwa efektivitas ekstraksi berdasarkan tingkat akurasi secara berurutan adalah metode pelarutan dan penyaringan > SPE-MCX > ekstraksi cair-cair dengan % perolehan kembali 91,314+2,903%, 87,533+4,950%, dan 54,549+3,517%. Tingkat presisi secara berurutan adalah metode pelarutan dan penyaringan > SPE-MCX > ekstraksi cair-cair serta tingkat presisi berdasarkan % standar deviasi relatif (RSD) adalah 3,18%, 5,226%, dan 6,446%. Maka dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi alopurinol dengan efektivitas paling tinggi berdasarkan parameter akurasi dan presisi adalah metode pelarutan dan penyaringan.
Kata kunci : alopurinol, jamu, ekstraksi
No copy data
No other version available