Text
D15- Sitotoksisitas dan Penghambatan Migrasi Oleh Kuersetin dan Kuersetin 3-O Rhamnosida dari Daun Kecombrang (Etlingera elatior Jack RM Smith) Terhadap Sel Kanker Serviks HeLa (R. Herni Kusriani; Prof. Dr. Anas Subarnas, MSc; Prof. Dr. Ajeng Diantini, MS; Dr. Yoppi Iskandar, M.Si)
Latar belakang : Etlingera elatior atau di Indonesia dikenal dengan nama kecombrang merupakan tumbuhan rempah yang termasuk dalam famili Zingiberaceae. Kecombrang dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antibakteri dan sitotksik. Beberapa penelitian ilmiah menyatakan bahwa tanaman ini menunjukkan potensi aktivitas sitotoksik terhadap sel MCF-7, sel HeLa, dan sel T47D. Secara khusus, kecombrang memiliki potensi aktivitas melawan sel kanker serviks HeLa. Beberapa penelitian tentang sel kanker dari tanaman kecombrang telah dilakukan, namun belum diketahui secara pasti senyawa apa saja yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan mekanismenya. Tujuan : Penelitian ini memiliki dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk mendapatkan senyawa aktif dan mengidentifikasi senyawa aktif tersebut. Tujuan kedua adalah untuk mengevaluasi aktivitas sitotoksik, aktivitas antiproliferasi, dan penghambatan migrasi terhadap sel kanker serviks HeLa dari senyawa aktif tersebut. Tahapan Penelitian: Isolasi senyawa aktif dari daun kecombrang dipandu oleh aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks HeLa secara in vitro dengan metode MTT assay. Tahapan isolasi diawali dengan ekstraksi dari simplisia daun kecombrang menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70% (3x24) pada suhu kamar. Selanjutnya, ekstrak dipartisi dengan n-heksan, etil asetat, butanol, dan air berturut-turut. Ekstrak dan fraksi kemudian diujikan aktivitas sitotoksiknya dengan metode MTT assay terhadap sel kanker serviks HeLa. Isolasi senyawa aktif dilakukan terhadap fraksi yang paling aktif, dan senyawa hasil isolasi diidentifikasi dengan menggunakan metode spektroskopi (UV-Vis, IR, MS dan NMR). Tahap berikutnya adalah pengujian aktivitas sitotoksik, aktivitas antiproliferasi, dan penghambatan migrasi terhadap sel kanker serviks HeLa secara in vitro dengan metode MTT assay. Hasil: Hasil pengujian aktivitas sitotosik terhadap sel kanker serviks HeLa menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n- heksan, fraksi etil asetat, fraksi butanol, dan fraksi air daun kecombrang memiliki nilai IC50 berturut-turut adalah 127,98; 312,47; 156,47, 225,68 dan 561,58 µg/mL. Selanjutnya terhadap fraksi etil asetat sebagai fraksi paling aktif dilakukan isolasi senyawa aktif dengan kromatografi cair vakum dan kromatografi kolom klasik sehingga didapatkan 2 senyawa aktif, yaitu senyawa 1 dan senyawa 2. Analisis senyawa 1 dan 2 dilakukan dengan menggunakan metode spektroskopik (UV, IR , MS dan NMR). Senyawa 1 menunjukkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 282 dan 363 nm pada spektrum UV. Pada spektrum IR didapatkan informasi bahwa senyawa 1 mengandung gugus OH (3450, 3255, 1400, and 1320
cm-1), C=O (1606 cm-1), alkene (1562 cm-1), dan C-H aromatic (1458 cm-1). Pada spektrum 1H-NMR, senyawa 1 menunjukkan adanya 5 proton aromatik pada δH 7,82 (1H, d, H-2ʹ), 7,7 (1H, dd, H-6ʹ), 6.98 (1H, d, H-5ʹ), 6,51 (1H, d, H-8), dan
6,26 ppm (1H, d, H-6), dan satu protron hidroksil yang mengalami ikatan hidrogen pada δH 12,16 ppm. Spektrum 13C NMR menunjukkan bahwa senyawa 1 memiliki 15 sinyal atom C, yang terdiri atas 14 C aromatik benzen pada δc 94,45-164,98 ppm dan 1 C karbonil pada δc 176,55 ppm. Hasil analisis semua data spektroskopi tersebut, senyawa 1 diidentifikasi sebagai kuersetin. Senyawa 2 menunjukkan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 350,5 nm dan 257 nm pada spektrum UV. Pada spektrum IR ditunjukkan adanya gugus OH (3271 cm-1), C=O (1652 cm-1), alken (1556 cm-1), dan cincin aromatic (1456 cm-1). Analisis 1H-NMR menunjukkan bahwa senyawa 2 memiliki 5 proton aromatik yang muncul pada δH 6,40 (1H, d, J=2,0 Hz), 6,50 (1H, d, J=2,0 Hz), δ 6,9 (1H, s), 7,30 (1H, dd, J= 8,4;
2,1 Hz), dan 7,48 ppm (1H, d, J=2,1 Hz), dan satu protron hidroksil yang mengalami ikatan hidrogen pada δH 12,68 ppm (1H, s). Selain itu, terdapat sinyal proton anomerik dari gugus gula pada δ 5,47 (1H, d, J = 1,2), bersama dengan 4 proton sinyal dari gugus metin teroksigenasi pada δH 3,00 – 4,35 ppm dan satu sinyal proton gugus metil pada δH 0,90 (3H, s). Spektrum 13C-NMR menunjukkan adanya 5 karbon metin teroksigenasi pada δ 102,80, 72,94, 72,02, 71,44, dan 71,32, dan satu karbon metil pada δ 17,73. Selain itu, terdapat 14 sinyal karbon cincin benzene pada δ 99,50-163,07 ppm dan satu sinyal karbon dari gugus karbonil pada δ 179,20 ppm. Hasil analisis semua data spektroskopi, senyawa 2 diidentifikasi sebagai kuersetin-3-O-rhamnosida. Berdasarkan pengujian sitotoksisitas, kuersetin dan kuersetin-3-O-rhamnosida memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker serviks HeLa dengan nilai IC50 berturut-turut 29,49 dan 46,67 µg/mL. Pada aktivitas antiproliferasi, kuersetin pada konsentrasi dengan nilai IC50 menunjukkan nilai doubling time pada 135 jam dan untuk kuersetin 3-O rhamnosida adalah 130 jam. Hasil uji migrasi menunjukkan bahwa kuersetin dan kuersetin 3-O rhamnosida memiliki aktivitas penghambatan migrasi terhadap sel kanker serviks HeLa selama masa pengamatan 24 dan 48 jam pada konsentrasi optimum 10 dan 20 µg/mL. Persen migrasi sel yang dinyatakan dalam % penutupan celah pada 24 dan 48 jam berturut turut adalah adalah 8,29±3,73% dan 14,70±5,48% untuk kuersetin, 8,42±2,82% dan 18,22±1,36% untuk kuesetin 3-O-rhamnosida, dan 11,3±4,09% dan 18,75±5,65% untuk doksorubicin (kontrol positif) pada konsentrasi 1 µg/mL, sedangkan kontrol negatif tidak menunjukkan penghambatan celah migrasi selama masa inkubasi. Kesimpulan: Kuersetin dan kuersetin-3-O-rhamnosida daun kecombrang memiliki aktivitas sitotoksik, antiproliferasi, dan penghambatan migrasi sel kanker serviks HeLa. Penelitian ini memperkuat bukti sebelumnya tentang potensi kuersetin sebagai kandidat obat antikanker.
Kata Kunci : Kecombrang (Etlingera elatior Jack RM Smith), sitotoksik, migrasi, sel kanker serviks HeLa, kuersetin, kuersetin 3-rhamnosida
No copy data
No other version available