Text
T228- Kadar Kalkon, Sitotoksisitas dan Aktivitas Nefroprotektif Ekstrak Etanol Daun Ashitaba (Angelica keiskei (Miq.) Koidz.) Pada Lini Sel HEK-293 (Dichy Nuryadin Zain; Prof. Dr. Jutti Levita, M.Si; Riezki Amalia, Ph.D)
N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI) yang merupakan metabolit toksik parasetamol telah dilaporkan dapat menyebabkan nefrotoksisitas. Angelica keiskei (Miq.) Koidz., yang dikenal sebagai ashitaba atau seledri Jepang, telah menjadi fokus perhatian di Asia. Tanaman ini telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang setara dengan vitamin E. Senyawa antioksidan yang ditemukan dalam daun ashitaba adalah senyawa kalkon xantoangelol (XAG) dan 4-hidroksiderisin (4-HD). Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar kalkon total (dihitung sebagai XAG), menguji sitotoksisitas dan aktivitas nefroprotektif ekstrak etanol daun ashitaba pada lini sel human embryonic kidney (HEK-293) yang diinduksi NAPQI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kalkon di dalam ekstrak etanol daun ashitaba dihitung sebagai XAG, adalah 1,959% b/b, sedangkan nilai IC50 untuk uji sitotoksisitas NAPQI pada lini sel HEK-293 adalah sebesar 75 µg/mL, IC50 kuersetin adalah 182,27 µg/mL dan IC50 ekstrak etanol daun ashitaba adalah 2283 μg/mL, yang artinya ekstrak etanol daun ashitaba tidak bersifat toksik terhadap lini sel HEK-293. Ekstrak ini memiliki aktivitas nefroprotektif terhadap lini sel HEK-293 yang diinduksi NAPQI pada konsentrasi 1141 µg/mL.
Kata kunci: Nefrotoksisitas, antioksidan, ashitaba, kalkon, sitotoksisitas
No copy data
No other version available