Text
4129- Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Simplisia Rimpang kencur Produksi Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Soreang Kabupaten Bandung (Asri Savitri; Dr. Ade Zuhrotun, M.Si; Raden Bayu Indradi, M.Si)
Salah satu upaya Kementrian Kesehatan dalam mendukung kemandirian bahan baku obat yaitu mengadakan fasilitas Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Soreang Kabupaten Bandung. Pada P4TO produksi simplisia mengunakan metode pengeringan dengan oven dan pengeringan kombinasi. Salah satu tanaman obat yang diproduksi menjadi simplisia di P4TO adalah rimpang kencur (Kaempferia galanga L) yang termasuk salah satu dari lima tanaman obat yang paling banyak dibutuhkan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas simplisia yang diproduksi oleh P4TO dan mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap parameter standar simplisia rimpang kencur yang dilihat dari pengujian penapisan fitokimia, parameter spesifik dan non spesifik, penetapan cemaran mikroba dan penetapan cemaran logam berat. Hasil pengujian mikroskopik, penapisan fitokimia, parameter standar, cemaran mikroba, dan cemaran logam berat untuk simplisia pengeringan oven dan kombinasi memenuhi standar persyaratan. Pada hasil analisis parameter standar kadar EPMS, kadar sari larut etanol dan kadar abu tidak larut asam memiliki nilai p > 0,05 maka tidak ada perbedaan signifikan antara metode pengeringan yang dilakukan. Sedangkan untuk parameter standar kadar sari larut air, susut pengeringan dan kadar abu total memiliki nilai p < 0,05 maka ada perbedaan signifikan antara metode pengeringan yang dilakukan.
Kata kunci: P4TO, metode pengeringan, parameter standar, kualitas simplisia.
No copy data
No other version available