Text
4124- Review: Aktivitas Antimalaria dari Beberapa Tumbuhan Famili Meliaceae (Muhamad Nadiva Mardiana; Ami Tjitraresmi, M.Si; Dr. Eli Halimah, MS; Faizal Hermanto, M.Si)
Malaria merupakan penyakit yang menyerang di daerah tropis seperti Indonesia, penyakit ini disebabkan oleh beberapa parasit sepertiPlasmodium falciparum, P. vivax, P. malariae, dan P. ovale. Obat antimalaria yang biasa digunakan ialah kombinasi artesunat, amodiakuin, primakuin dan kombinasi klorokuin dan primakuin. Namun penggunaan obat klorokuin memiliki beberapa efek samping seperti gagal jantung dan gangguan irama jantung. Pada tahun 2005 WHO merekomendasikan pengobatan malaria diganti menjadi Aretemisinin Based-Combination karena timbulnya resistensi terhadap obat klorokuin. Obat dari bahan alam yang telah digunakan adalahtumbuhan kina (Cinchona pubescens) dan tumbuhan ganjo lalai (Artemisia annua) yang mengandung seiskuiterpen artemisinin. TumbuhanAzaridachta indica, Swietenia macrophylla, danCarapa guianensisyang termasuk ke dalam famili Meliaceae telah diteliti memiliki aktivitas antimalaria yang baik. Tumbuhan famili Meliaceae mempunyai 51 genus dan sekitar 550 spesies di seluruh belahan dunia. Berdasarkan hasil penelusuran menunjukkan bahwa tumbuhan yang memiliki aktivitas antimalaria terbaik ialah ekstrak kulit batang Khaya grandifoliola terhadap P. falciparumsecara in vitro dengannilaiIC50 sebesar3,36 µg/mL dan ekstrak daun Pseudocedrela kotschyiterhadap P. berghei secara in vivo pada mencit dengan dosis 400 mg/kgBB menunjukan nilai persentase inhibisi sebesar 91%.Beberapa senyawa yang telah diuji aktivitas antimalaria dari tumbuhan famili Meliaceae adalah gedunin dan limonoid.
Kata kunci: Malaria, meliaceae, antimalaria
No copy data
No other version available