Text
4091- Penambatan Molekul Senyawa Dalam Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dan Prediksi Admet Terhadap Reseptor Gaba Sebagai Anti Insomnia (Utari Yulia Alfi; Prof. Dr. Resmi Mustarichie, M.Sc; Dr. Ade Zuhrotun, M.Si)
Kanker telah menjadi penyebab masalah kesehatan utama di dunia.Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) pada tahun 2018, menunjukkanterjadinya 18,1 juta kasus kanker dan lebih dari setengah kasus mengalami kematian. Saat ini penelitian terbaru berfokus pada pendekatan terapi kanker dengan melibatkan molekul target yang spesifik hanya terlibat dalam perkembangan sel kanker menggunakan radioteragnostik. Radioteragnostik merupakan cara yang digunakan dalam diagnostic maupun terapi kanker yang diberikan secara intravena dengan perbedaan radionuklida atau dosis yang digunakan. Radioisotop yang umumnya digunakan adalah 11C dan 18F dengan alat pencitraannya yaitu positron emission tomography (PET). Pada radioteragnostik, radioisotop dapat dikombinasikan dengan JPH203 sebagai senyawa pentarget yang berfungsi menuntun radioisotop agar sampai pada senyawa target yang diinginkan. Senyawa pentarget ini mempunyai karakteristik berupa nilai SUV dan IC50yang rendah, serta memiliki selektivitas yang tinggi terhadap suatu transporter asam amino sel kanker. Salah satu molekul target spesifik dalam terapi kanker adalah L-type amino transporter 1 (LAT1) yang terekspresi berlebih pada sel kanker, namun sedikit pada sel normal. LAT1 berfungsi memberikan asupan nutrisi kepada sel kanker agar dapat berproliferasi secara masif, sehingga inhibisi LAT1dapat menjadi alternative terapi kanker. Beberapa penelitian menunjukkan inhibitor yang secara spesifik menghambat LAT1 adalah JPH203. Senyawa ini telah dikembangkan untuk terapi antikanker yang dapat menghambat uptake LAT1, sehingga penyerapan asam amino ke dalam sel kanker dapat berkurang dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Pada artikel kajian pustaka ini dirangkum berbagai penelitian mengenai pengembangan JPH203 sebagai terapi pentarget-LAT1 dan potensinya sebagai kandidat senyawa radioteragnostik. Hasil studi literatur yang dilakukan menunjukkan bahwa JPH203 memiliki nilai IC50 yanglebih rendah dibandingkan BCH, dan secara selektif menginhibisi aktivitas LAT1 tanpa menginhibisi aktivitas LAT2. Dari penelusuran berbagai pustaka, belum ditemukan penelitian mengenai nilai SUV dari JPH203, namun nilai SUV yang rendah dapat diperoleh pada senyawa yang secara selektif menghambat suatu transporter asam amino, dan JPH203 memenuhi kriteria tersebut. Sehingga JPH203 diharapkan berpotensi dalam senyawa radioteragnostik kanker.
Kata kunci: JPH203, radioteragnostik, inhibitor LAT1
No copy data
No other version available