Text
4085- Aktivitas Analgesik Ekstrak Etanol Akar Pakis Tangkur (Polypodium feei METT) Pada Mencit Dengan Metode Formalin Test dan Hotplate Test (Sinthiya Eka Wijayanti; Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc; Gofarana Wilar, Ph.D)
Nyeri merupakan sensasi subjektif berupa rasa tidak nyaman yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang bersifat aktual maupun potensial. Beberapa penelitian melaporkan bahwa obat analgesik menyebabkan efek samping. Berdasarkan latarbelakang terserbut maka diperlukan suatu usaha untuk mengatasi permasalahan melalui pengembangan obat alternatif dari bahan alam. Bagian akar pakis tangkur mungkin memiliki aktivitas analgesik dengan mekanisme kerja berupa penghambatan biosintesis prostaglandin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas analgesik ekstrak etanol akar pakis tangkur pada mencit putih galur Swiss webster yang diinduksi secara kimia dengan metode formalin test dan diinduksi rangsang panas dengan hotplate test. Pada metode formalin diamati jumlah rata-rata garukan dan gigitan sedangkan metode hotplate diamati waktu latensi dan respon mencit berupa jilatan dan loncatan. Berdasarkan persen proteksi diketahui bahwa ekstrak etanol akar pakis tangkur memiliki aktivitas analgesik yang bekerja pada saraf perifer pada dosis 50 mg/kgbb dengan persen proteksi terhadap induksi formalin 59,70% dibandingkan dengan asetosal sebagai kontrol positif 46,11% dengan hasil statistik uji non parametric Kruskal Wallis menunjukkan bahwa data jumlah rata-rata gigitan dan jilatan pada metode formalin tidak memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai Asymp.Sig. 0.208 (p>0.05). Ekstrak akar pakis tangkur bekerja pada saraf pusat pada dosis 100 mg/kgbb dengan persen proteksi terhadap stimulus panas 84,20% dibandingkan dengan tramadol sebagai kontrol positif 57,62%.dengan hasil statistik uji one way ANOVA menunjukkan bahwa jumlah rata-rata waktu latensi (detik) memiliki perbedaan nilai-nilai rata-rata yang signifikan p=0.032 (p
No copy data
No other version available