Text
4079- Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi etil Asetat Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) Dengan Pereaksi DPPH (Wifaaq Ulima Putri; Prof. Dr. Jutti Levita, M.Si; Prof. Dr. Sri Adi Sumiwi, MS)
Tanaman temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) merupakan salah satu tanaman familia Zingiberaceae yang tersebar di wilayah India, Haiti, Srilanka, Cina, dan juga Indonesia yang telah terbukti mengandung kurkuminoid, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri. Di Indonesia secara empiris rimpang temu putih biasanya digunakan untuk antidiare dan antipiretik, namun juga memiliki aktivitas farmakologi seperti antimikroba, anti-inflamasi dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol fraksi etil asetat rimpang temu putih dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dibandingkan dengan kuersetin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi flavonoid dan polifenol pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat menunjukkan hasil yang positif. Aktivitas antioksidan kuersetin, ekstrak etanol dan fraksi etil berturut-turut adalah 1,637 µg/mL, 251,7 µg/mL dan 71,86 µg/mL. Indeks aktivitas antioksidan berturut-turut adalah 24,43, 0,15 dan 0,55. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu putih memiliki aktivitas antioksidan lemah sedangkan fraksi etil asetat dikategorikan sebagai antioksidan sedang.
Kata kunci: C. zedoaria, rimpang temu putih, aktivitas antioksidan, DPPH.
No copy data
No other version available