Text
4052- Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Wera (Malvaviscus arboreus Cav) (Dina Sembiring; Dr. Nyi Mekar Saptarini, M.Si; Dr. Rini Hendriani, M.Si)
Daun wera (Malvaviscus arboreus Cav.) diketahui memiliki kandungan kimia polifenol, minyak esensial, dan terpenoid sebagai perangsang pertumbuhan rambut. Daerah Salawu (Tasikmalaya) adalah daerah yang sudah menggunakan tanaman herbal daun wera sebagai tanaman penumbuh rambut. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria Asia memiliki prevalensi lebih tinggi pada kerontokan rambut. Uji toksisitas secara in vivo dilakukan karena belum terdapat data toksisitas dari daun wera sebagai tahap awal uji keamanan farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala toksik yang ditimbulkan, nilai LD50, dan tingkat toksisitas ekstrak etanol daun wera. Uji toksisitas akut ekstrak etanol daun wera menggunakan mencit jantan (Mus musculus) galur Swiss Webster yang dibagi atas lima kelompok dosis dan kelompok kontrol secara peroral selama 14 hari. Dosis yang digunakan yaitu 500; 2500; 5000; 10000 dan 15000 mg/kgBB mencit. Hasil skrining farmakologi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap gejala toksik sebagai pengaruh pemberian ekstrak etanol daun wera, dan tidak menimbulkan kematian. Pada dosis yang digunakan, nilai LD50 lebih besar dari
15000 mg/kgBB mencit dan termasuk dalam klasifikasi praktis tidak toksik.
Kata kunci: Uji toksisitas akut, daun wera (Malvaviscus arboreus Cav.), LD50, gejala toksik
No copy data
No other version available