Text
4046- Studi Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung Dengan Metode ATC/DDD dan DU 90% (Irsarina Rahma; Melisa Intan B., Dr. Med. Sc; Arif Satria W.K., M.Si)
Skizofrenia merupakan gangguan psikiatri dengan farmakoterapi dengan antipsikotik sebagai pengobatan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kuantitas antipsikotik yang digunakan oleh pasien skizofrenia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pasien skizofrenia rawat inap sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dan Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Dail Dose (ATC/DDD) digunakan sebagai metode untuk menghitung penggunaan antipsikotik. Metode Drug Utilization(DU) 90% juga digunakan untuk melihat pola penggunaan antipsikotik. Hasil penelitian menunujukkan antipsikotik yang paling banyak digunakan pada tahun 2017 dan 2018 adalah haloperidol dan risperidone. Penggunaan haloperidol pada tahun 2017 sebesar 37,59 DDD/100-bed daysdan pada tahun 2018 haloperidol yang digunakan sebesar 34,96 DDD/100-bed days. Sedangkan untuk penggunaan risperidone pada tahun 2017 dan 2018 sebesar 14,05 DDD/100-bed daysdan 25,48 DDD/100-bed days. Pola penggunaan antipsikotik pada tahun 2017 dan 2018 mengalami perubahan. Pada tahun 2017, antipsikotik yang masuk ke dalam segmen DU 90% adalah haloperidol, olanzapine,risperidone dan trifluoperazine. Pada tahun 2018, antispikotik yang masuk kedalam segmen 90% ialah haloperidol, risperidone, olanzapine, dan quetiapine. Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada keseluruhan pemakaian antipsikotik pada tahun 2017 dan 2018 dan pola penggunaan antipsikotik pada tahun 2017 dan 2018
Kata kunci : Skizofrenia, Antipsikotik, ATC/DDD, DU 90%
No copy data
No other version available