Text
4035- Optimasi Penandaan Senyawa Genistein Dengan Radioisotop Iodium 131 (I-131) Untuk Diagnosis dan Terapi Kanker Payudara (Quinzheilla Putri Arnanda; Danni Ramdhani, M.Si; Eva Maria Widyasari, M.Si)
Pada tahun 2018, angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia dengan jumlah kasus 42,1 per mil dengan rata-rata 17 kasus kematian per mil dimiliki oleh kanker payudara.Pemanfaatan teknologi nuklir dengan menandai suatu senyawa menggunakan radioaktif iodium-131 yang mengemisikan energi sinar gamma dan beta diperlukan untuk diagnosis dan terapi kanker payudara. Senyawa genisteinmemiliki efek farmakologi sebagai antikanker dan mampu berikatan dengan reseptor estrogen β dengan sifat Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi penandaan yang optimum untuk menghasilkan senyawa bertanda 131I-genistein sebagai senyawa perunut radioaktifdengan kemurnian radiofarmaka yang tinggi dan memenuhi persyaratan USP. Prosedur penandaan senyawa genistein dilakukan dengan metode kloramin-T dengan melakukan optimasi pada pH penandaan, jumlah oksidator kloramin-T dan reduktor natrium metabisulfit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk penandaan 131I-genistein diperoleh pada pH 8, jumlah kloramin-T 0,225 mg, dan jumlah natrium metabisulfit 0,342 mg dengan waktu inkubasi 30 menit. Kondisi optimum ini menghasilkan kemurnian radiokimia sebesar 95,02±0,76%yang menunjukkan bahwa senyawa 131I-genisteintelah memenuhi persyaratan USPsebagai senyawa bertanda yaitu lebih dari 90%.
Kata Kunci: 131I-genistein, genistein, iodium-131, kanker payudara, kemurnian radiokimia, perunut radioaktif, radiofarmaka.
No copy data
No other version available