Text
4021- Aktivitas Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) Pada Jantung Katak (Fejervarya cancrivora) (Rahadianti Khofiisuwanditya; Prof. Dr. Sri Adi Sumiwi, MS; Mutakin, Ph.D., M.Si)
Gagal jantung merupakan keadaan dimana jantung tidak dapat memompa darah dengan baik sehingga pasien diberi agen kardiotonik (baik inotropik maupun kronotropik) untuk terapi. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian aktivitas inotropik dan kronotropik ekstrak etanol rimpang temu putih(Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) pada jantung katak untuk mengetahui apakah ekstrak tersebut memiliki aktivitas inotropik dan kronotropik serta mengetahui persentase aktivitas ekstrak. Amplitudo dan detak jantung katak sebelum perlakuan dicatat dan diberikan sediaan uji dengan dosis tertentu pada jantungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu putih memiliki aktivitas inotropik dan kronotropik. Persentase aktivitas inotropik dan kronotropik ekstrak pada dosis 1000, 500, 250, 125, dan 62,5 mg/kgBB berturut-turut, yaitu 59,88% dan 65,56%; 90,17% dan 59,79%; 117,31% dan 50,05%; 117,31% dan 51,23%; 183,64% dan 75,19%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan oneway ANOVA menunjukkan bahwa setiap kelompok uji berbeda secara signifikan dengan p-value0,000 (untuk efek inotropik) dan 0,004 (untuk efek kronotropik).
Kata kunci: Gagal jantung, temu putih, Curcuma zedoaria, inotropik, kronotropik.
No copy data
No other version available