Text
T194- Peran Konseling Apoteker Terhadap Keberhasilan Program Rujuk Balik BPJS di Kota Bandung : Kajian Terhadap Pasien Hipertensi (Fitriah Nurhayani; Dr. Rini Hendriani, M.Si; Dr. Keri Lestari, M.Si; Iis Rukmawati, S.Si., MM.Kes)
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang dikelola dalam Program Rujuk Balik (PRB). Tujuan utama PRB adalah meningkatkan pelayan kesehatan yang efektif serta menekan biaya pelayanan kesehatan. Peran apoteker diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan PRB. Penderita penyakit kronis membutuhkan pengobatan jangka panjang dengan biaya yang besar dan sering menimbulkan ketidakpatuhan sehingga diperlukan adanya pemberian konseling untuk meningkatkan kepatuhan dan efektivitas biaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling apoteker terhadap kepatuhan terapi, efektivitas biaya dan hubungan antara efektivitas biaya dengan tingkat kepatuhan terapipasien hipertensi. Metode penelitian quasi experimental dengan metode pretest dan posttest with control group design. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS yang terlibat aktif dalam PRB dengan diagnosa hipertensi sebanyak 82 pasien. Pasien dikelompokan menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi (diberikan konseling apoteker). Pengukuran kepatuhan terapi pada saat sebelum dan sesudah konseling dengan kuesioner Medication Adherence Report Scale (MARS). Pengukuran efektivitas biaya dianalisis menggunakan perhitungan Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER), serta hubungan efektivitas biaya dengan kepatuhan dianalisis menggunakan korelasipearson. Penelitian ini dilakukan bulan februari 2019-April 2019 di Puskesmas Kota Bandung. Hasil penelitian terjadi peningkatan kepatuhan setelah diberikan konseling apoteker yaitu kepatuhan sedang 26,83%menjadi kepatuhan tinggi 73,17%. Nilai efektivitas biayaRp 2.696 setiap 1 mmHg penurunan TDS dan Rp 6.407 setiap 1 skor peningkatan kepatuhan. Hubungan efektivitas biaya dengan tingkat kepatuhan terapi pasien hipertensi pada PRB ditunjukan dengan nilai r = -0,90 yang artinya memiliki hubungan yang kuat dengan arah hubungan negatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulan bahwa konseling apoteker berpengaruh terhadap kepatuhan terapi dan efektivitas biaya serta terdapat hubungan antara efektivitas biaya dengan kepatuhan pasien yaitu semakin tinggi tingkat kepatuhan maka nilai efektivitas biaya semakin kecil.
Kata Kunci : Analisis Efektivitas Biaya, Hipertensi, Kepatuhan Pasien, Program Rujuk Balik BPJS.
No copy data
No other version available