Text
3951- Aktivitas Antioksidan Hasil Pengeringan Vakum Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Dengan Metode DPPH (Hanifa Olgha Rizka; Prof. Muchtaridi, Ph.D., M.Si; Bambang Nurhadi, STP., M.Sc., Ph.D)
Buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman tropis musiman yang memiliki banyak peminat dan dibudidayakan di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Pada penelitian ini digunakan pengolahan buah manggis dengan metode pengeringan vakum sebagai solusi agar buah manggis dapat dinikmati kapan saja meskipun termasuk ke dalam buah musiman. Sebuah penelitian menyatakan dari 27 buah tropis dan subtropis, aktivitas antioksidan manggis berada pada urutan ketujuh. Didukung dengan data kandungan buah manggis segar yang menyatakan senyawa fenolat termasuk ke dalam kandungan tertinggi dalam buah per gramnya. Golongan senyawa fenol telah terbukti secara empiris berperan penting sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar fenolat total hasil pengeringan vakum buah manggis dengan metode Folin─Ciocalteu dibandingkan dengan asam galat dan menentukan aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dibandingkan dengan vitamin C. Uji kualitatif hasil pengeringan vakum buah manggis dengan reagen FeCl3 menunjukkan positif senyawa fenolat. Kadar fenolat total pada hasil pengeringan vakum buah manggis setara dengan 3,478±0,37 mg asam galat per gram buah kering. Pengujian aktivitas antioksidan vitamin C dan hasil pengeringan vakum buah manggis memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 7,645 dan 3667 µg/ml. Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas antioksidan hasil pengeringan vakum buah manggis termasuk antioksidan tidak aktif dibandingkan dengan vitamin C.
Kata kunci: Garcinia mangostana, buah manggis, pengeringan vakum, kadar fenolat, aktivitas antioksidan, Folin─Ciocalteu, DPPH.
No copy data
No other version available