Text
T176- Diferensiasi Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dari Berbagai Tempat Tumbuh Dengan Metode FTIR-Kemometrik (Mareetha Zahra Shafirany; Dr. Yasmiwar Susilawati, M.Si; Dr. Ida Musfiroh, M.Si)
Penggunaan obat tradisional telah dikenal dan digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia. Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki banyak potensi dalam pengobatan, seperti antihipertensi, antibakteri, antioksidan, hepatoprotektif, antiobesitas, diuretik, dan antidiabetes. Aktivitas farmakologi yang beragam menjadikan rosela prospektif untuk dikembangkan sebagai bahan baku obat herbal. Banyaknya sumber bahan baku rosela yang terdapat di Indonesia menyebabkan adanya keberagaman kualitas ekstrak rosela sehingga diperlukan metode untuk mendiferensiasi ekstrak rosela. Metode FTIR-kemometrik merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas tumbuhan obat dengan mengolah data kimia melalui penerapan metode matematis atau statistik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data diferensiasi seluruh sampel ekstrak rosela dari berbagai daerah, mengetahui asal daerah ekstrak rosela yang sekelompok dengan ekstrak rosela standar, dan mengetahui hubungan antara kualitas ekstrak rosela dengan hasil parameter tanah. Pengumpulan simplisia rosela diperoleh dari 12 daerah yaitu Parangtritis, Nganjuk, Kediri, Ponorogo, Blitar, Bogor, Tulungagung, Boyolali, Yogyakarta, Sukabumi, Cileunyi, dan Malang. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Analisis dilakukan dengan menggunakan FTIR-kemometrik. Hasil menunjukkan bahwa metode FTIR-kemometrik dapat digunakan untuk mendiferensiasi ekstrak rosela dari berbagai daerah,ekstrak rosela yang sekelompok dengan ekstrak standar adalah ekstrak rosela yang berasal dari Tulungagung, Boyolali, dan Sukabumi, dan hasil parameter tanah yang memiliki kesamaan diantara daerah Tulungagung, Boyolali dan Sukabumi yaitu fosfor dan magnesium.
Kata kunci : Rosela, FTIR-Kemometrik, Parameter tanah
No copy data
No other version available