Text
3939- Uji Sitotoksisitas Ekstrak Angkak Terhadap Sel Kanker Payudara MDA-MB-231 (ATCC ®HTB-26™) Secara In Vitro (Zakiatun Azma Amani; Dr. Tiana Milanda, M.Si; Yuni Elsa Hadisaputri, MBS.,Ph.D)
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel tidak normal yang terjadi di payudara. Kasus kanker payudara menduduki peringkat kedua pada wanita dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi. Angkak merupakan hasil fermentasi Monascus sp.pada beras atau di media lainnya, yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina dan diketahui memiliki aktivitas sitotoksik terhadap berbagai sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol, etil asetat dan n-heksan angkak terhadap sel kanker payudara MDA-MB-231 (ATCC® HTB-26TM), mengetahui ekstrak angkak teraktif,danmengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut.Penelitian ini dilakukan melalui tahap pengumpulan dan pengolahan angkak, identifikasi kapang pada angkak, ekstraksi angkak, penapisan fitokimia ekstrak angkak, serta uji aktivitas sitotoksik angkakmenggunakan metode 3-(4,5-di-methylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H tetrazolium (MTS).Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ekstrak n-heksan memiliki aktivitas sitotoksik terbaik dengan nilai IC50 192,623 ppm, sedangkan ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 259,408 dan ekstrak etanol tidak memiliki aktivitas sitotoksik. Golongan senyawa yang diduga bertanggung jawab dalamaktivitas sitotoksik tersebut adalahgolongan flavonoid dan kuinon.
Kata kunci :Angkak,Monascus sp.,sel MDA-MB-231 (ATCC® HTB-26TM), sitotoksisitas, metode MTS
No copy data
No other version available